Jabaran.id – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah/2025 Masehi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sukmajaya menyelenggarakan acara syiar keagamaan yang khidmat di Masjid Jami Al Istiqomah, Jalan Merdeka. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru anggota PGRI se-Kecamatan Sukmajaya ini mengusung tema strategis: ‘Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW di Era Digital’, dengan menghadirkan Ustad Riza Muhammad sebagai penceramah.
Ketua Panitia pelaksana, Abdul Somad, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan sebuah ikhtiar kolektif untuk memperdalam ketakwaan.

“Semoga dengan ada kegiatan ini bisa menambah ketakwaan terhadap Allah SWT dan juga mencintai Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Arah berita yang paling menonjol dari acara ini adalah penekanan pada agency atau peran aktif guru sebagai teladan hidup di tengah gempuran pengaruh era digital. Wakil Ketua PGRI Kecamatan Sukmajaya, Arif Suryadi, dengan lugas mengingatkan kembali marwah dan tanggung jawab profesi ini.
“Kita adalah pendidik yang harus membawa marwah kebaikan untuk siswa. Oleh karena itu, penguatan karakter guru juga diperlukan untuk juga membentuk karakter siswa yang lebih baik,” tegas Arif.
Lebih lanjut, Arif menekankan pentingnya integritas dan perilaku yang pantas dari setiap pendidik. Dimana guru harus pantas juga dalam berperilaku, terutama hal-hal yang berkaitan dengan memberikan pendidikan dan pembinaan untuk siswa.
“Transformasi karakter siswa dimulai dari kesiapan dan kemurnian akhlak para guru yang menjadi figur sentral di dalam dan luar kelas,” tuturnya.

Merespons hal tersebut, Ketua PGRI Kota Depok, Nisar Salim, dalam pesannya mengajak seluruh peserta untuk mengambil makna terdalam dari peringatan Maulid Nabi.
“Saya mengajak segenap rekan guru untuk tidak hanya memaknai Maulid sebagai seremonial, tetapi sebagai momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keteladanan Nabi dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari kejujuran, amanah, hingga kasih sayang,” pesan Nisar.
Nisar menambahkan bahwa esensi dari peringatan ini adalah pembentukan karakter yang aplikatif. Pembentukan karakter yang kokoh berawal dari hal-hal kecil yang konsisten kita lakukan. Ajakan ini memperkuat visi bahwa nilai-nilai luhur akhlak Nabi harus menjadi kompas dalam bertindak dan berinteraksi di semua lini kehidupan.
“Meneladani Nabi dalam kehidupan sehari-hari berarti menjadikan setiap interaksi kita, baik secara langsung maupun di ruang digital, sebagai media untuk menebar kebaikan dan kemaslahatan,” jelasnya.
Melalui tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Riza Muhammad, para guru mendapatkan panduan praktis untuk menavigasi tantangan zaman now. Ceramahnya diharapkan dapat menginspirasi para pendidik untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif di era digital, tetapi menjadi produsen konten kebaikan dan filter yang cerdas bagi siswa mereka.
Kegiatan Peringatan Maulid Nabi oleh PGRI Kecamatan Sukmajaya ini dengan demikian telah melampaui makna seremonial semata. Acara ini merupakan deklarasi dan penyegaran komitmen para guru untuk menjadi garda terdepan dalam melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam akhlak dan karakter, meneladini suri tauladan terbaik, Nabi Muhammad SAW, di tengah kompleksitas era digital. (*)
