Jabaran.id – SD Nasional Plus (NP) Tunas Global menggelar acara ‘Lepas Kenang’ sebagai bentuk penghormatan dan kenangan terindah bagi 41 siswa kelas VI angkatan ke-13 yang diberi nama Lux Aquilaria. Acara tersebut tidak hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga refleksi atas perjalanan pendidikan yang penuh tantangan serta harapan untuk masa depan para siswa.
Ketua Panitia Lepas Kenang, Ronaldo Brahmansyah, menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk memberikan kesan mendalam bagi siswa kelas VI.
“Kegiatan ini menampilkan berbagai performa siswa dan guru, serta prosesi pelepasan sebagai kenangan yang tak terlupakan bagi anak-anak kelas VI,” ujarnya.
Nama angkatan Lux Aquilaria dipilih dengan makna filosofis yang mendalam. Lux berarti cahaya, melambangkan harapan, pencerahan, dan semangat yang menerangi jalan hidup. Sementara Aquilaria merujuk pada tanaman gaharu—kayu langka yang harum dan bernilai tinggi, yang hanya terbentuk melalui proses panjang dan penuh tantangan.
“*Aquilaria* menggambarkan perjalanan pembentukan karakter siswa: melalui ujian dan proses yang tidak mudah, lahirlah pribadi yang harum dan berharga,” jelas Aldo.
Harapannya, siswa SD NP Tunas Global dapat tumbuh menjadi individu yang bercahaya, tangguh menghadapi tantangan, serta mampu membawa harum nama keluarga dan almamater di masa depan.
Kepala SD NP Tunas Global Depok, Muhammad Taufiqurrahman, menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan siswa-siswinya.
“Kini mereka tumbuh menjadi pribadi yang matang dan siap melanjutkan ke jenjang berikutnya. Perjalanan ini bukanlah hal yang mudah, penuh dengan pengorbanan dan proses yang panjang,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para siswa tidak melupakan jasa guru-guru mereka.
“Karena peran guru yang bisa menjadikan siswa belajar akan banyak hal,” tegas Taufiqurrahman.
Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppy S. Rahman, menekankan pentingnya pendidikan dasar sebagai fondasi kehidupan.
“Anak-anak ini adalah pondasi sampai usia 15 tahun untuk masa depan. Sebagai pondasi, mereka adalah struktur paling kuat yang menahan bangunan di atasnya,” katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong agar siswa dibekali dengan kekuatan dan ketangguhan sejak dini.
“Pendidikan selama 15 tahun ini harus ditanggapi dengan serius, terutama oleh orang tua dalam memberikan pendampingan,” pesannya.
Acara *Lepas Kenang* tidak hanya menjadi penanda berakhirnya masa sekolah dasar, tetapi juga awal dari perjalanan baru. Dengan semangat Lux Aquilaria, diharapkan para siswa dapat terus bersinar, menghadapi tantangan dengan ketangguhan, dan menjadi pribadi yang berharga bagi masyarakat. (*)
