Jabaran.id – Negara Yordania, secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Hasyimiyah Yordania, adalah sebuah negara di Timur Tengah yang berbatasan dengan Israel di sebelah barat, Suriah di sebelah utara, Irak di sebelah timur, dan Arab Saudi di sebelah selatan. Berikut adalah sejarah negara Yordania lengkap dan detail berdirinya :
Era Kuno
Wilayah yang sekarang menjadi Yordania telah dihuni sejak zaman prasejarah. Pada era kuno, wilayah ini menjadi bagian dari Kerajaan Ammon, Moab, dan Edom. Pada abad ke-4 SM, Aleksander Agung dari Yunani menguasai wilayah tersebut dan didirikanlah kota Gerasa (Jerash) yang menjadi pusat penting di wilayah itu.
Kekaisaran Romawi
Pada abad ke-1 SM, wilayah Yordania menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Pada masa ini, kota-kota seperti Amman (dikenal sebagai Philadelphia), Petra, dan Gadara berkembang pesat. Pada abad ke-4 Masehi, Kekaisaran Romawi terbagi menjadi dua, dan wilayah Yordania menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).
Periode Islam Awal
Pada abad ke-7 Masehi, pasukan Islam di bawah pimpinan Khalifah Umar ibn al-Khattab menaklukkan wilayah ini. Pada saat itu, wilayah ini termasuk dalam Kekhalifahan Rasyidin dan kemudian menjadi bagian dari Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Kesultanan Utsmaniyah
Pada abad ke-16, Kesultanan Utsmaniyah dari Turki menguasai wilayah Yordania dan memerintah selama beberapa abad. Pada periode ini, wilayah ini mengalami pembangunan, seperti pembangunan jalan dan infrastruktur oleh pemerintahan Utsmaniyah.
Periode Mandat Britania
Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Kesultanan Utsmaniyah runtuh dan wilayah Yordania ditempati oleh pasukan Inggris. Berdasarkan Perjanjian Sykes-Picot pada tahun 1916, wilayah ini menjadi bagian dari wilayah yang akan ditempati oleh Kerajaan Hasyimiyah yang dipimpin oleh Faisal ibn Husain dari Dinasti Hasyimiyah Arab. Namun, pada tahun 1920, Inggris mendirikan Mandat Palestina di wilayah ini dan memberikan kekuasaan penuh kepada keluarga Hashimiyah atas wilayah Transjordan (sekarang Yordania).
Berdirinya Negara Yordania
Sejarah negara Yordania dimulai Pada tanggal 25 Mei 1946, Transjordan (Yordania saat itu) mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris dan menjadi sebuah negara yang merdeka dengan nama Kerajaan Hasyimiyah Yordania. Abdullah I dari Yordania menjadi raja pertamanya. Pada tahun 1948, saat pecahnya Perang Arab-Israel pertama, Yordania bergabung dengan negara-negara Arab lainnya dalam upaya melawan pendirian negara Israel. Selama perang tersebut, Yordania menduduki wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan sebagian wilayah Gaza.
Pada tahun 1950, Yordania secara resmi menggabungkan wilayah Tepi Barat Sungai Yordan dan Yerusalem Timur ke dalam wilayahnya. Langkah ini diakui oleh sebagian besar negara Arab dan beberapa negara di dunia, tetapi tidak diakui oleh komunitas internasional secara luas. Pada saat yang sama, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Tepi Barat dijajah oleh Yordania, dan penduduknya diberikan kewarganegaraan Yordania. Selama periode ini, Yordania mempertahankan kendali atas wilayah tersebut hingga Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Perang Enam Hari
Pada tahun 1967, dalam Perang Enam Hari antara Israel dan negara-negara Arab, Israel merebut kembali wilayah Tepi Barat Sungai Yordan, termasuk Yerusalem Timur, dari Yordania. Sejak itu, Yordania tidak lagi mengendalikan wilayah tersebut secara efektif, meskipun pada masa berikutnya, upaya perdamaian telah dilakukan untuk mencapai penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Sejak tahun 1967, Yordania telah menarik diri secara resmi dari klaimnya atas Tepi Barat, dan wilayah tersebut menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina. Yordania tetap berperan dalam upaya perdamaian di wilayah tersebut, dan hubungan antara Yordania dan Palestina tetap erat, dengan banyak warga Palestina tinggal di Yordania.
Sejak berdirinya negara Yordania, negara ini telah mengalami perkembangan sosial, politik, dan ekonomi yang signifikan. Yordania telah menjadi pusat pendidikan dan pengembangan di kawasan itu, dan Raja Abdullah II, yang memerintah sejak tahun 1999.
Meskipun Yordania telah mencapai kemajuan signifikan, negara ini masih menghadapi beberapa tantangan, termasuk pengelolaan sumber daya air yang terbatas, tingginya tingkat pengangguran, dan dampak konflik di sekitarnya. Namun, dengan komitmen pemerintah dan dukungan internasional, Yordania terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai kemajuan lebih lanjut dalam pembangunan negara. (*)
