HomeJabarMengatasi Pengangguran di Jawa Barat, PR Besar Pemprov yang Butuh Kolaborasi

Mengatasi Pengangguran di Jawa Barat, PR Besar Pemprov yang Butuh Kolaborasi

Jabaran.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan bahwa persoalan pengangguran masih menjadi salah satu tantangan besar yang harus segera diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Meski banyak capaian prestasi yang telah diraih, masalah pengangguran tetap menjadi sorotan yang harus diatasi dalam waktu dekat.

“Saya kira banyak prestasi yang sudah ditorehkan oleh Provinsi Jawa Barat. Itu semua berkat kolaborasi dari pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan di seluruh Jawa Barat. Namun, ternyata masih ada PR besar, salah satunya pengangguran,” ujar Herman Suryatman dalam pernyataannya baru-baru ini.

Herman menjelaskan bahwa saat ini tingkat pengangguran di Jawa Barat mencapai 6,9 persen, atau sekitar 1,7 juta orang dari total angkatan kerja yang berjumlah 25 juta orang. Angka ini menunjukkan bahwa meski Jawa Barat memiliki potensi ekonomi yang besar, tantangan dalam hal penyediaan lapangan kerja masih perlu perhatian serius.

Menurutnya, target untuk menurunkan angka pengangguran di Jawa Barat telah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025. Dengan demikian, Pemprov Jabar berupaya keras untuk menyelesaikan masalah pengangguran sebelum tahun 2025 berakhir.

“Saya yakin persoalan pengangguran dapat kita atasi. Mudah-mudahan dapat teratasi, sehingga Jawa Barat dapat menjadi provinsi termaju sesuai dengan visi dalam RPJPD,” lanjut Herman.

Dalam mewujudkan cita-cita Jawa Barat sebagai provinsi termaju, salah satu langkah krusial yang harus dilakukan adalah menurunkan angka pengangguran secara signifikan. Herman menegaskan bahwa Pemprov Jabar tidak bisa bergerak sendiri dalam menangani permasalahan ini. Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, serta peran aktif dari 627 kecamatan, 645 kelurahan, dan 5.312 desa di Jawa Barat sangat diperlukan.

“Untuk menurunkan angka pengangguran dan masalah lainnya, seperti kemiskinan, Pemprov Jabar memerlukan kerja sama dengan seluruh elemen pemerintah di tingkat kabupaten/kota hingga desa,” jelasnya.

“Semua komponen harus bahu-membahu dalam membangun Jawa Barat dan mengatasi pengangguran,” tambahnya.

Salah satu hal yang menambah kompleksitas permasalahan pengangguran di Jawa Barat adalah ketidakseimbangan antara tingginya tingkat investasi dengan jumlah lapangan kerja yang dihasilkan. Jawa Barat mencatat rekor sebagai provinsi dengan investasi tertinggi secara nasional, mencapai Rp210,5 triliun. Namun, meski investasi masuk dalam jumlah besar, tingkat pengangguran tetap tergolong tinggi.

“Saya kira ini adalah persoalan yang kompleks. Kebanyakan investasi yang masuk ke Jawa Barat adalah investasi yang padat modal, sehingga tidak menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang memadai. Ketidakselarasan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” ungkap Herman.

Untuk mengatasi masalah pengangguran yang tak sebanding dengan investasi, Pemprov Jabar berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pelatihan vokasi. Program ini khususnya ditargetkan kepada lulusan SMA/SMK yang merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pengangguran. Pemprov juga melibatkan 48.000 guru SMA/SMK se-Jawa Barat dalam program pelatihan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.

“Kami saat ini mempersiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasi untuk lulusan SMA/SMK agar mereka siap bekerja atau berwirausaha. Selain itu, kami juga menggelar pelatihan bagi 48.000 guru penggerak di seluruh Jawa Barat,” papar Herman.

“Dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik, kita berharap anak-anak di Jawa Barat bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari pengembangan SDM hingga peningkatan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, Pemprov Jabar optimis mampu menurunkan angka pengangguran dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakatnya. Meski tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, dengan sinergi yang kuat antar seluruh pihak, Jawa Barat diharapkan mampu mewujudkan visinya sebagai provinsi termaju di Indonesia.

“Pengangguran adalah salah satu tantangan terbesar, tetapi saya yakin dengan kolaborasi dan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengatasinya,” tutup Herman.

Upaya untuk mengurangi pengangguran di Jawa Barat akan terus menjadi fokus utama pemerintah daerah. Dengan adanya perencanaan yang matang dan kerja sama yang erat antara berbagai lapisan pemerintahan serta pemangku kepentingan lainnya, Pemprov Jabar optimis dapat menghadirkan solusi yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here