Jabaran.id – TK Nasional Plus (NP) Tunas Global sukses menggelar kegiatan Presentasi Proyek Siswa berbasis loose parts sebagai bagian dari proses pembelajaran kreatif. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan hasil karya siswa, tetapi juga menjadi sarana pengembangan kemampuan motorik, bahasa, hingga kepercayaan diri anak sejak dini.
Kepala TK NP Tunas Global, Ita Iniyanti, menjelaskan bahwa proyek loose parts dirancang untuk memenuhi beragam tujuan edukatif.
“Tujuan dari pembuatan proyek ini adalah meningkatkan kreativitas, mengajarkan konsep daur ulang, serta mengembangkan kemampuan motorik dan keterampilan tangan anak,” ujarnya.
Selain itu, metode ini juga mendorong pemahaman anak tentang proses pembuatan karya, interaksi sosial, dan kemampuan bermain peran.
Loose parts atau bahan-bahan lepas seperti kayu, kertas, botol bekas, dan benda daur ulang lainnya menjadi media utama dalam proyek ini. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar membuat karya, tetapi juga memahami pentingnya pemanfaatan barang bekas.
“Kami ingin mengajarkan anak tentang proses daur ulang sekaligus mengasah imajinasi mereka,” tambah Ita.
Selain aspek kreativitas, proyek ini dirancang untuk melatih kemampuan komunikasi anak. Setelah menyelesaikan karyanya, setiap siswa mempresentasikan hasilnya di depan orang tua pada saat pengambilan rapor.
“Dengan presentasi, proyek tidak hanya menjadi hasil akhir, tetapi juga menjadi pengalaman belajar yang lebih luas,” jelas Ita.
Kegiatan ini dinilai efektif dalam meningkatkan keberanian anak berbicara di depan umum serta mengasah kemampuan bahasa dan penulisan mereka.
Antusiasme orang tua terlihat selama sesi presentasi, di mana mereka menyaksikan langsung perkembangan kemampuan anak-anaknya. Beberapa orang tua mengapresiasi metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup (life skills).
TK NP Tunas Global berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi siswa dalam menghadapi tantangan di tingkat pendidikan selanjutnya, sekaligus menanamkan nilai-nilai kreativitas, keberlanjutan, dan kepercayaan diri sejak usia dini. (*)