Jabaran.id – Indonesia merupakan rumah bagi beragam satwa purba yang telah bertahan hidup selama jutaan tahun. Keberadaan mereka tidak hanya memiliki nilai ekologis tinggi, tetapi juga menjadi bukti sejarah evolusi yang patut dilestarikan. Berikut adalah lima satwa purba yang masih dapat ditemui di Indonesia:
1. Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo merupakan reptil purba yang diperkirakan telah ada sejak 4 juta tahun lalu. Satwa endemik Indonesia ini hanya dapat ditemui di Pulau Komodo, Rinca, Gili Motang, dan Flores. Sebagai predator puncak, komodo dewasa dapat mencapai panjang 3 meter dengan berat lebih dari 70 kg. Air liurnya mengandung bakteri mematikan yang membantu proses perburuan mangsa. Pada tahun 2021, populasi komodo diperkirakan sekitar 3.303 individu berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo.
2. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu purba ini telah menghuni lautan selama 100 juta tahun. Berbeda dengan penyu lainnya, penyu belimbing memiliki tempurung lunak seperti kulit. Spesies ini dapat bermigrasi hingga 20.000 km per tahun. Di Indonesia, penyu belimbing dapat ditemui di perairan Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Populasi globalnya telah menurun lebih dari 70% dalam 20 tahun terakhir akibat perburuan dan kerusakan habitat.
3. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

Buaya muara telah hidup sejak 200 juta tahun lalu dan merupakan reptil terbesar di dunia. Panjang tubuhnya dapat mencapai 7 meter dengan berat lebih dari 1 ton. Di Indonesia, buaya muara tersebar di perairan Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara. Gigitannya memiliki kekuatan mencapai 3.700 psi, menjadikannya salah satu kekuatan gigitan terkuat di dunia kerajaan hewan.
4. Trenggiling Sunda (Manis javanica)

Mamalia bersisik ini telah berevolusi selama 60 juta tahun. Trenggiling dapat ditemui di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Satwa ini mampu mengonsumsi hingga 70 juta serangga per tahun. Trenggiling merupakan mamalia yang paling banyak diperdagangkan secara illegal di dunia. Data TRAFFIC mencatat lebih dari 1 juta trenggiling telah diperdagangkan secara global dalam 10 tahun terakhir.
5. Ikan Arwana Super Red (Scleropages formosus)

Ikan purba ini telah ada sejak 150 juta tahun lalu dan hanya ditemukan secara alami di Kalimantan Barat. Arwana super red dapat tumbuh hingga 90 cm dengan usia mencapai 20 tahun. Nilai ekonomisnya yang tinggi menjadikannya target perburuan ilegal. Seekor arwana super red berkualitas tinggi dapat dihargai hingga ratusan juta rupiah di pasar international.
Kelima satwa purba tersebut saat ini menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidupnya. Perburuan liar, kerusakan habitat, dan perdagangan illegal menjadi faktor utama penurunan populasi. Upaya konservasi yang komprehensif dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memastikan warisan alam ini dapat bertahan untuk generasi mendatang. (*)
