Jabaran.id – Pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jalan Margonda, Kota Depok mendapat sorotan dari sejumlah warga yang meminta agar kegiatan tersebut dievaluasi. Permintaan ini muncul karena banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang dianggap menghalangi jalan dan mengganggu kenyamanan pengunjung pada pelaksanaan CFD Minggu (4/5/2025). Beberapa warga membandingkan pengelolaan CFD Depok dengan CFD Jakarta yang dinilai lebih tertata.
Rohmah, warga Cimanggis, mengungkapkan bahwa CFD Depok dipadati PKL di sepanjang jalan, berbeda dengan CFD Jakarta yang menurutnya lebih rapi dan teratur.
“Di Jakarta lebih teratur. Mereka sudah punya jalur khusus dan pengaturan yang lebih rapi. Di Depok, banyak pedagang kaki lima yang berdagang di area CFD, jadi agak terganggu jalannya,” kata Rohmah saat ditemui di lokasi CFD Depok.
Meski demikian, Rohmah mengaku kini lebih sering menghadiri CFD Depok karena lokasinya lebih dekat dengan rumahnya.
“Lebih dekat tentunya, jadi bisa jalan kaki atau naik sepeda,” ujarnya.
Namun, dia menyayangkan luas area CFD Depok yang lebih sempit dibandingkan CFD Jakarta.
“Di Jakarta lebih luas, jadi bisa lebih bebas bergeraknya. Kalau di Depok, cuma beberapa kilometer dan sebagian besar jalannya masih jadi titik kemacetan,” tambahnya.
Pendapat serupa disampaikan Muhidin (48), warga Beji. Dia mengaku lebih memilih CFD Depok karena jaraknya yang lebih dekat, tetapi menilai pengelolaannya perlu diperbaiki.
“Menurut saya, di Jakarta itu lebih nyaman, lebih teratur. Di Depok, banyak orang berhenti di jalan untuk berbelanja, malah jadi bikin macet,” ujar Muhidin.
Anton (28), warga Beji lainnya, juga menyoroti masalah serupa. Menurutnya, kehadiran PKL di area CFD mengganggu pengunjung yang ingin berolahraga atau beraktivitas.
“Jalannya yang sempit dan adanya pedagang kaki lima. Ini jadi gangguan karena bikin macet dan menghalangi pengunjung yang ingin beraktivitas,” katanya. (*)
