Jabaran.id — Inisiatif Pemerintah Kota Depok dalam menggalakkan program ramah lingkungan dan berorientasi ekonomi, Sembako Murah Minyak Jelantah (Sera Mijel), kini telah merambah wilayah Kecamatan Cipayung. Program yang memungkinkan masyarakat menukarkan minyak goreng bekas pakai (minyak jelantah) dengan sembako atau minyak goreng baru ini disambut antusias, terutama di lingkungan sekolah.
Kegiatan peluncuran program Sera Mijel di Kecamatan Cipayung diselenggarakan atas kerja sama antara Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (K3SD) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Cipayung, dengan memilih SDN Pondok Terong 1 sebagai lokasi launching. Kehadiran program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pengelolaan limbah rumah tangga.

Ketua K3S Kecamatan Cipayung, Nurhayati, mengungkapkan rasa syukur dan motivasi yang timbul dari kegiatan tersebut. Dalam acara peluncuran perdana di tingkat kecamatan itu,
“Dalam kegiatan launching tersebut, terkumpul 1.554 liter yang akan ditukarkan. Jumlah ini menunjukkan respon positif dari warga sekolah dan komunitas sekitar,” terangnya.
Lebih lanjut, Nurhayati menekankan dampak edukatif dan ekonomis yang dibawa oleh program ini.
“Dengan kegiatan ini, mendorong dan memotivasi sebagai warga sekolah untuk mengumpulkan minyak jelantah. Dari barang bekas bisa berguna,” tuturnya.
“Dengan adanya program ini menambah pengetahuan tentang bagaimana pemanfaatan barang bekas. Diharapkan program ini juga menambah pendapatan dan ekonomi di Cipayung dan Kota Depok. Program Sera Mijel secara nyata mengubah limbah yang tadinya mencemari lingkungan menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, program ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Depok, yang melihat Sera Mijel sebagai sarana pembelajaran yang efektif di sekolah. Kabid Pendidikan SD di Dinas Pendidikan Kota Depok, Muchamad Zakkya Fauzan, menyoroti pentingnya tata kelola dan pencatatan yang rapi dalam penukaran minyak jelantah, khususnya yang berasal dari siswa.
Muchamad Zakkya Fauzan menggarisbawahi peran sekolah sebagai pusat edukasi pengelolaan limbah. Oleh karena itu, sekolah juga harus mengatur tata kelola tentang penukaran minyak jelantah ini. Apalagi jika minyak ini berasal dari siswa.
“Maka harus ada pencatatan apa yang sudah dikumpulkan siswa tentang penukaran minyak jelantah,” jelasnya.

Menurut Zakkya, partisipasi siswa dalam program ini menjadi bagian dari pembelajaran praktik yang berharga. Bisa memanfaatkan barang bekas bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik secara diolah ataupun ditukarkan.
Dengan kolaborasi antara K3SD, PGRI, dan Dinas Pendidikan, peluncuran Sera Mijel di Kecamatan Cipayung ini Zakkya berharap tidak hanya sukses dalam mengumpulkan minyak jelantah, tetapi juga berhasil menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan, ekonomi sirkular, dan pemanfaatan barang bekas sejak dini di lingkungan pendidikan, sekaligus mendukung upaya Pemerintah Kota Depok dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Program ini menjadi contoh nyata bahwa langkah kecil dari limbah rumah tangga dapat memberikan manfaat besar bagi bumi dan masyarakat,” ucapnya. (*)
