Jabaran.id – Memasuki usia ke-97, semangat Sumpah Pemuda yang digaungkan pada 28 Oktober 1928 kembali dihidupkan dalam upacara bendera di SMPN 26 Depok, Selasa 28 Oktober 2025. Momentum bersejarah yang lahir dari tekad para pemuda Indonesia itu dijadikan sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dan kesadaran kebangsaan di tengah tantangan era digital.
Dalam amanatnya, Kepala SMPN 26 Depok, Ahmad Sujai menekankan bahwa ruh perjuangan pemuda tidak pernah luntur, meski medan perangnya telah berganti.

“Jika dahulu para pemuda berjuang dengan bambu runcing dan semangat kemerdekaan, maka pemuda masa kini berjuang dengan ilmu pengetahuan, kreativitas, inovasi, dan karakter yang kuat,” serunya di hadapan seluruh siswa.
“Kita menghadapi dunia digital, arus informasi tanpa batas, dan perubahan zaman yang cepat. Namun semangat yang dibutuhkan tetap sama — semangat persatuan, semangat gotong royong, semangat untuk menjadi pemuda yang tangguh dan berkontribusi bagi bangsa,” jelas Ahmad Sujai.
Ahmad Sujai menuturkan, untuk menjawab tantangan zaman tersebut, para pemuda Indonesia didorong untuk membekali diri dengan tiga pilar kekuatan utama. Pertama adalah Kekuatan Moral yang mencakup berkarakter, jujur, dan berintegritas. Kedua, Kekuatan Intelektual dengan terus belajar, berpikir kritis, dan berprestasi. Dan ketiga, Kekuatan Sosial yang diwujudkan dengan kemampuan bekerja sama, menghargai perbedaan, dan menebar kebaikan.
“Mari jadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai pengingat bahwa keberagaman bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari ikrar pemuda 1928 yang menyatukan berbagai suku, daerah, dan agama dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu Bahasa,” ucapnya.

Sebagai bentuk konkret perjuangan pemuda di era sekarang, seluruh siswa SMPN 26 Depok diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai profil Pelajar Pancasila. “Bapak mengajak seluruh siswa SMPN 26 Depok untuk menjadi pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan berkebinekaan global. Itulah bentuk perjuangan pemuda zaman sekarang,” tuturnya.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini ditutup dengan seruan pembakar semangat, mengingatkan semua yang hadir untuk senantiasa menjaga api perjuangan dalam sanubari: ‘Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu’. Pesan ini menjadi penegas bahwa semangat persatuan yang dinyalakan pada 28 Oktober 1928 tetap relevan dan harus terus dikobarkan oleh generasi penerus bangsa. (*)
