Jabaran.id— Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berdampak pada penutupan fasilitas pembuangan ini. Kota Bandung terancam penumpukan sampah karena selama ini mengandalkan TPA Sarimukti sebagai pembuangan akhir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, menjelaskan bahwa Kota Bandung menghasilkan 1.500 ton sampah setiap hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 ton sampah diangkut ke TPA Sarimukti, setara dengan 80 persen dari total sampah yang ada.
Namun, sejak Sabtu (19/8/2023) hingga Rabu (23/8/2023), sejumlah titik di TPA Sarimukti mengalami kebakaran. Akibatnya, fasilitas pembuangan sampah seluas 25 hektar ini ditutup tanpa batas waktu yang jelas.
“TPA Sarimukti ditutup mulai Selasa (22/8), sehingga truk sampah Kota Bandung, sebanyak 188 unit, harus kembali membawa sampah. Penutupan TPA Sarimukti ini tentu berdampak pada pengangkutan sampah di Kota Bandung,” ujar Dudi saat dihubungi pada Rabu (23/8/2023).
Dudi melanjutkan, situasi ini akan memengaruhi distribusi sampah di Kota Bandung. Oleh karena itu, melalui media sosial, DLH telah mengimbau masyarakat untuk mulai memilah sampah guna meminimalisir potensi penumpukan.
“Penutupan Sarimukti tanpa batas waktu yang jelas ini membuat kami hanya bisa menampung sampah selama 2-3 hari ke depan di kota. Kota Bandung masih sangat bergantung pada TPA Sarimukti, sehingga kami menghadapi kesulitan dengan situasi ini,” tambahnya.
Penumpukan sampah akibat kebakaran di TPA Sarimukti ini membuat warga khawatir. Salah satunya, Jeje (50), pedagang oleh-oleh dari Pasar Kosambi, Kota Bandung. Meskipun pengangkutan sampah masih berlangsung hingga Rabu pagi, Jeje membayangkan tumpukan sampah yang mungkin terjadi.
Jeje masih mengingat tahun 2005 saat TPA Leuwigajah longsor dan menewaskan ratusan orang. Ketika itu, Kota Bandung tidak memiliki area TPA, sehingga sampah menumpuk di mana-mana dan dikenal dengan julukan “Bandung Lautan Sampah”. Dia berharap penutupan TPA Sarimukti tidak berlangsung lama untuk mencegah penumpukan sampah yang merugikan.
Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional DLH Jabar, Arief Perdana, mengatakan bahwa pengoperasian TPA Sarimukti dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kebakaran tidak semakin meluas.
“Ini untuk keselamatan pengemudi, pekerja, dan bahkan pemulung di sekitar. Sementara pembuangan ditangguhkan hingga kebakaran bisa diatasi, tetapi kami belum bisa memastikan berapa lama,” ungkapnya.
Dalam upaya memadamkan api, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) telah mengerahkan dua unit pancar dan satu unit reaksi cepat ke lokasi kejadian. Kepala Diskar PB, Gun Gun Sumaryana, menyebutkan bahwa luas lahan yang terbakar hingga Selasa (22/8/2023) malam mencapai 11 hektar.
Gun Gun juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah jika TPA Sarimukti belum beroperasi dan menyarankan untuk memilah sampah organik dan anorganik. “Jangan membakar sampah, karena bisa menimbulkan bencana lainnya.” (*)