Jabaran.id – Grup band rock asal Depok Maharaja 48 launching single terbaru berjudul Cinta dan Doa yang terinspirasi dari perjalanan hidup sang vokalis, Amar Maruf.
Launching di Jaaflo Kafe, Jalan Raya Jakarta-Bogor kilometer 35, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu, 15 November 2025 juga dibarengi dengan pemutaran perdana video klip Cinta dan Doa.
Amar mengungkapkan Cinta dan Doa merupakan single ke-22 Maharaja 48 yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya.
“Sebenarnya kalau memang nanti lihat video klipnya, itu real bahwa itu adalah perjalanan hidup saya, real itu real,” kata Amar.
Amar mengungkapkan, kisah ini bermula saat ia mencintai seorang bernama Metalia, ia pun tidak malu untuk menceritakan membangun rumah tangga dari nol.
“Rumah pun ngontrak, dan betul saya gak bohong, saya masih pakai motor waktu itu,” ungkap Amar.
Dalam video klip Cinta dan Doa pun menggambarkan perjuangan Amar mulai dari bertani, menjual ikan keliling buruh bangunan, hingga pencuci piring.
“Itu pernah saya alami semua, karena saya meyakini bahwa sumber dari cinta adalah rasa. Rasa itu Tuhan yang kasih, tidak bisa kita menciptakan rasa. Artinya bahwa pesan dari Tuhan itu yang harus kita jaga dengan baik,” ujar Amar.
Menurut dia, di balik lirik Cinta dan Doa tersimpan pesan yang sangat menyentuh tentang arti kesetiaan dan pengorbanan.
“Dalam kondisi apapun, dalam kondisi sulit, senang, Insyaallah sampai kakek-kakek, nenek-nenek, bahkan maut memanggil, itu yang perlu kita jaga. Artinya kita selalu bersama dalam keadaan senang duka itu selalu bersama,” paparnya.
“Jadi video klip nanti yang ditayangkan itu mewakili dari perjalanan hidup saya sebenarnya, yang benar-benar murni dari nol besar, sampai alhamdulillah di titik ini,” imbuhnya.
Sebab, menurut pentolan Maharaja 48 itu, kesuksesan seorang suami tolak ukurnya bisa membahagiakan istri dan anak, mencukupi kebutuhan mereka dengan baik dan mengarahkan menjadi generasi yang soleh dan solehah.
“Karena itu saya buktikan alhamdulillah, sekalipun bapaknya vokalis ya. Insyaallah mohon doanya Juli tahun 2026 putra saya yang pertama itu Insyaallah sudah pelantikan dari Akpol, sekarang sudah tingkat 3 putra saya,” terang Amar.
Ia kemudian menceriatakan sedikit pengalaman hidupnya ketika susah dulu, seperti saat ingin membeli televisi LED 21 inch, Amar sampai kredit per bulan Rp 50 ribu.
“Demi Allah saya nggak bohong. Jadi memang artinya saya gak lebay, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini bisa buat jadi inspirasi teman-teman semua bahwa hidup itu jangan pernah menyerah,” ucapnya.
Amar berpesan, hal yang paling penting dalam hidup in adalah kejujuran. Sebab, semuanya hal di dunia harus dilandasi dengan kejujuran.
“Jujur terhadap istri, jujur terhadap pekerjaan, Insya Allah, Allah akan memberikan rezeki yang tak terhingga. Nah, inspirasinya dari sana,” katanya.
Rencananya, setelah ini Maharaja 48 akan segera menggelar konser di sejumlah daerah, seperti 29 November di Bontang, 20 Desember di Pelabuhan Ratu dan di Kawasan Monas Jakarta saat malam pergantian tahun.
Amar mengaku optimis, karya terbarunya ini akan diterima di pasaran. Saat ini, sejumlah karyanya itu bisa disaksikan di kanal YouTube.
“Kalau bicara optimis, semua orang optimis. Tapi ketika saya bertemu dengan suami yang punya rasa, laki-laki yang punya pasangan juga punya rasa, saya yakin pasti akan suka lagu ini,” ujarnya.
“Kenapa? Karena ini murni kehidupan nyata. Bahwa mencintai dengan doa, menjaga amanat dari Tuhan itu memberikan rasa ke kita untuk memilih pasangan.Kalau ini kita jaga, Insyaallah, ini bagian tonggak dan fondasi untuk rumah tangga kita ke depan,” sambung dia.
“Setiap rumah tangga pasti ada masalah. Tapi kalau kita meyakini bahwa masalah itu akan selesai dan tujuan kita menikah adalah untuk rumah tangga yang baik sampai ke akhir hayat Insya Allah bisa,” timpalnya lagi.
Lebih lanjut Amar mengaku, single Cinta dan Doa ini memiliki tantangan yang cukup bikin pusing kepala. Karena dirinya diajak kembali ke masa-masa sulit saat mengawali bahtera rumah tangga.
“Jadi tantangannya antara saya buat atau tidak, karena sejujurnya kalau saya flashback ke belakang ya, kadang ada perasaan kok saya bisa kuat seperti ini ya. Karena mungkin kalau diceritakan sekarang indah perjalanan saya, jalau ceritanya sekarang. Tapi disaat saya melakukan proses itu, setengah mati,” tuturnya.
“Sebenernya saya tadinya agak maju mundur, harus flashback lagi. Tapi saya yakinkan udah saya buat saja. Artinya minimal bisa menjadi referensi, bisa menjadi pengingat saya bahwa saya pernah di posisi itu, sehingga jangan sampai lupa jadi akhirnya nanti sombong, lupa akan sejarah saya nggak mau. Jadi saya jadikan lagu,” demikian Amar Maruf.
Sebagai informasi, selain dikenal sebagai musisi, Amar ternyata merupakan pemilik salah satu kampus swasta di Kota Depok, yakni STIH Pelopor Bangsa. Tak hanya itu, ia juga memiliki peran penting dalam tugas negara.
