Jabaran.id – Dalam semangat menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, MI Terpadu Raudlatul Ulum menggelar serangkaian perlombaan meriah bertajuk Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah/2025 Masehi. Event yang digelar di lingkungan sekolah tersebut bertujuan tidak hanya memperingati hari besar Islam, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk menggali dan mengasah potensi peserta didik.
Kepala MI Terpadu Raudlatul Ulum, Ida Maulida, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menciptakan atmosfer kecintaan kepada Nabi Muhammad sekaligus mengembangkan kemampuan para siswa.
“Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan juga mengasah bakat dan minat mereka,” ujar Ida Maulida.
Komitmen sekolah dalam membangun karakter dan kepercayaan diri anak-anak ini diwujudkan melalui beragam jenis lomba yang dipertandingkan. Para siswa antusias mengikuti berbagai cabang perlombaan, mulai dari yang bersifat spiritual hingga kreatif. Di antaranya yaitu Lomba Adzan, Lomba Pildacil (Dongeng Islami), Lomba Mewarnai/Kaligrafi, Lomba Murottal, Lomba Cerdas Cermat, Lomba Tahfidz, serta Lomba Fashion Show.
Ragam lomba ini dipilih secara sengaja untuk menjangkau beragam minat dan bakat yang berbeda-beda dari setiap siswa. Lomba-lomba seperti Pildacil dan Fashion Show secara khusus ditujukan untuk melatih kepercayaan diri dan kemampuan presentasi di depan umum.
“Sementara lomba-lomba seperti Adzan, Murottal, Tahfidz, dan Cerdas Cermat, berfokus pada penguatan pemahaman dan praktik keagamaan. Adapun lomba mewarnai dan kaligrafi menjadi saluran bagi ekspresi artistik dan ketelitian anak-anak, jelasnya.
Gebyar Maulid ini tidak hanya menciptakan kegembiraan, tetapi juga mencapai tujuan pendidikannya. Melalui kompetisi yang sehat dan positif, siswa-siswi MI Terpadu Raudlatul Ulum tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga internalisasi nilai-nilai agama dan sosial.
“Kegiatan semacam ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus memotivasi siswa untuk berkembang secara utuh, baik dalam bidang akademik, seni, spiritual, maupun sosial, sehingga mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berkarakter dan percaya diri,” ucap Ida. (*)
