Jabaran.id – Nada Hafez, seorang atlet anggar dari Mesir, menjadi sorotan di Olimpiade Paris 2024 karena keunikannya. Hafez bertanding dalam kondisi hamil tujuh bulan, sebuah prestasi yang jarang terjadi dalam dunia olahraga kompetitif. Meskipun sedang hamil, ia berhasil menunjukkan performa yang luar biasa dengan mengalahkan lawan-lawan yang berperingkat lebih tinggi.
Asal usul Nada Hafez dari Kairo tidak terlepas dari kecintaannya pada olahraga. Ia adalah peraih medali di Olimpiade tiga kali, prestasi yang mengokohkan namanya dalam dunia anggar. Pada pertandingan kali ini, ia berhasil mengalahkan atlet anggar Amerika Serikat, Elizabeth Tartakovsky, di nomor individu sable (sabre) dalam babak penyisihan awal. Hafez menunjukkan kemampuan luar biasa dengan memenangkan pertandingan tersebut, meski harus berhadapan dengan lawan yang secara peringkat lebih unggul.
Namun, perjuangan Hafez harus terhenti di babak 16 besar ketika berhadapan dengan atlet dari Korea Selatan, Hayoung Jeon. Dalam pertandingan yang berlangsung pada Senin, 29 Juli 2024, di Grand Palais, Jeon berhasil menang dengan skor 15-7. Kekalahan ini tentu mengecewakan, tetapi tidak mengurangi prestasi Hafez yang telah menunjukkan keberanian dan dedikasinya.
Perjalanan karir Nada Hafez di dunia anggar dimulai sejak usia 11 tahun di Mesir. Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kantor berita AFP, Hafez mengungkapkan bahwa awalnya ia menekuni renang dan senam. Namun, ketika harus meninggalkan senam, ia secara kebetulan beralih ke anggar.
“Awalnya aku menekuni renang dan senam, tetapi kemudian aku harus meninggalkan senam dan bergabung dengan anggar secara kebetulan,” ungkapnya.
“Aku merasa ingin mencobanya setelah melihat temanku dan begitu kucoba, aku menyukainya,” tambahnya dalam komentar yang dirilis oleh Federasi Anggar Internasional.
Sebelum Olimpiade Paris, Hafez telah berkompetisi di dua Olimpiade sebelumnya: Rio 2016 dan Tokyo 2021, yang diundur satu tahun karena pandemi Covid-19. Dalam cabang olahraga anggar, yang menggunakan senjata tajam seperti pedang, kecepatan dan refleks sangat penting. Meski akhirnya kandas di Paris, Hafez tetap bangga dengan pencapaiannya mencapai babak 16 besar, sebuah prestasi yang patut diapresiasi, terlebih dalam kondisi hamil.
Melalui unggahan di Instagram, Hafez berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapinya selama kehamilan sekaligus berkompetisi di olahraga tingkat dunia.
“Perjalanan kehamilan yang penuh tantangan itu sendiri sudah berat, tetapi harus berjuang untuk menjaga keseimbangan hidup dan olahraga sungguh melelahkan, betapapun sepadan,” tulisnya.
“Tiga kali *Olimpiade* tetapi kali ini membawa atlet kecil Olimpiade!” imbuhnya dalam unggahan pada Senin, 29 Juli 2024 malam waktu setempat.
Unggahan tersebut mendapat banyak dukungan dari pengikutnya, dengan lebih dari 27.000 likes hingga Selasa, 30 Juli 2024 malam WIB. Banyak komentar memuji ketangguhan Hafez, dengan salah satu pengguna menulis, “Menyeimbangkan antara kehamilan dan mengejar hasrat Anda tidak pernah mudah, jadi Anda harus sangat bangga pada diri sendiri terlepas dari hasilnya.” Seorang pengguna lain menambahkan, “Sungguh menakjubkan,” sementara ada juga yang bercanda, “Tetapi bukankah curang bertanding anggar 2 lawan 1?”
Namun, tidak semua komentar positif. Ada pula komentar seksis yang menyayangkan keputusan Hafez untuk berkompetisi saat hamil, serta spekulasi bahwa kehamilannya mungkin memengaruhi performanya di arena tanding. Meskipun demikian, dukungan yang diterima Hafez menunjukkan bahwa banyak orang yang mengagumi tekad dan keberaniannya. (*)