Jabaran.id – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatatkan realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Jawa Barat sebagai yang tertinggi di Indonesia. Dari alokasi awal sebanyak 23.000 unit, realisasi pembiayaan perumahan di wilayah tersebut telah mencapai 36.546 unit hingga pertengahan Agustus 2025.
Komisaris BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa capaian ini menegaskan posisi Jawa Barat sebagai provinsi dengan penyerapan FLPP terbesar secara nasional. Salah satu faktor pendorongnya adalah pelaksanaan akad massal terakhir di Sumedang yang berhasil mencakup 1.080 debitur sekaligus.
“Angka 1.080 ini istimewa karena bertepatan dengan peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI,” ujar Heru.
Secara keseluruhan, realisasi FLPP secara nasional sejak 1 Januari hingga 22 Agustus 2025 telah mencapai 158.641 unit rumah, atau sekitar 45 persen dari target tahunan sebesar 350.000 unit. Nilai penyalurannya mencapai Rp19,7 triliun.
Dari sisi penyalur perbankan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) menunjukkan kontribusi signifikan. bank bjb dan bank bjb syariah bersama-sama telah menyalurkan 5.150 unit dari total alokasi 10.000 unit. Rinciannya, bank bjb menyalurkan 3.394 unit, sementara bank bjb syariah menyelesaikan 1.756 unit.
“Ini pencapaian tertinggi dibanding BPD-BPD yang lain,” tambah Heru.
Program FLPP tahun 2025 menawarkan sejumlah kemudahan, antara lain uang muka hanya satu persen, suku bunga tetap lima persen hingga 20 tahun, serta pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) Maruarar Sirait menegaskan bahwa FLPP merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“FLPP adalah program nomor satu Presiden Prabowo, dan realisasi terbanyak ada di Jawa Barat,” kata Maruarar.
Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin, menyampaikan komitmennya dalam mendukung program penyediaan tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, sinergi antara BP Tapera, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pengembang, dan perbankan menjadi kunci keberhasilan penyaluran FLPP.
“Kami berharap rumah yang diterima benar-benar menjadi tempat membangun masa depan cerah bagi masyarakat,” ucap Yusuf.
Program FLPP sendiri ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) guna meningkatkan akses kepemilikan rumah melalui skim pembiayaan yang terjangkau. Tingginya realisasi di Jawa Barat menunjukkan tingginya kebutuhan perumahan serta efektivitas kolaborasi antarlembaga dalam percepatan penyediaan hunian. (*)