HomePendidikanSDN Baktijaya 5 Terapkan Program Baca Tulis Alquran, Jawab Tantangan Ruang dan...

SDN Baktijaya 5 Terapkan Program Baca Tulis Alquran, Jawab Tantangan Ruang dan Waktu

Jabaran.id – Dalam upaya membangun fondasi akhlak dan spiritualitas siswa, SDN Baktijaya 5 meluncurkan program intensif Baca Tulis Aquran (BTQ). Program yang melibatkan seluruh 73 siswa kelas V ini, dengan satu di antaranya merupakan siswa non-Muslim, menunjukkan pendekatan inklusif sekaligus komitmen sekolah dalam memperkuat pendidikan karakter.

Kepala SDN Baktijaya 5, Sri Lestari, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk jangka panjang.

“Dilaksanakan selama tiga bulan, jadi sampai Desember 2025,” ujarnya.

Komitmen ini menunjukkan keseriusan sekolah dalam memastikan program BTQ tidak hanya seremonial, tetapi memberikan dampak nyata terhadap kemampuan siswa.

- Advertisement -

“Dilaksanakan di empat ruangan, tiga ruang kelas dan satu lagi ruang kepala sekolah yang digunakan. Karena memang keterbatasan ruangan yang bisa digunakan untuk program tersebut. Ada dua shift jam belajar, shift pertama dari pukul 06:30 – 12:15, dan shift 13:00 – 17:30,” katanya.

Namun, tantangan tersebut tidak menyurutkan langkah. Sekolah menemukan celah waktu yang strategis untuk menyelipkan program BTQ tanpa mengganggu jam belajar utama.

“Program BTQ dilangsungkan dari pukul 12:30 – 13:30,” jelas Sri Lestari.

Pemilihan jam ini, yang merupakan jeda antara shift pertama dan kedua, mencerminkan manajemen waktu yang cermat dan optimalisasi sumber daya yang terbatas.

Pendekatan pembelajarannya pun tidak disamaratakan. Sri Lestari menyatakan bahwa siswa dibagi beberapa klasifikasi siswa berdasarkan kemampuannya dalam baca tulis Alquran.

“Metode pengelompokan ini memastikan bahwa setiap siswa mendapat perhatian sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan terarah,” katanya.

Salah satu fenomena yang menjadi perhatian dalam program ini adalah adanya siswa yang kemampuannya sempat hilang.

“Ada beberapa siswa yang kemampuan bacanya masih terbata-bata. Karena biasanya siswa tersebut bisa baca tulis Alquran, namun sempat berhenti, jadi ada yang sudah lupa beberapa bagiannya dalam membaca Alquran,” tutur Sri Lestari.

Pernyataan ini mengungkap bahwa program BTQ di SDN Baktijaya 5 tidak hanya sekadar mengajarkan dari nol, tetapi juga berfungsi sebagai wadah untuk memulihkan dan menguatkan kembali kemampuan yang pernah dimiliki siswa, mengatasi masalah “learning loss” pada bidang religious education. (*)

TERBARU

spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here