Jabaran.id – Dalam rangka memperingati 10 Muharam 1447 Hijriyah, SDN Pondok Cina 3 menggelar kegiatan santunan anak yatim sebagai bagian dari program tahunan sekolah. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 25 Juli 2025, usai pembiasaan Salat Dhuha bersama seluruh siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan di antara warga sekolah sekaligus membangun karakter siswa menuju Indonesia Emas.
Kepala SDN Pondok Cina 3, Aisyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa santunan anak yatim merupakan bentuk berbagi kebahagiaan dengan siswa kurang beruntung di lingkungan sekolah.

“Selain sebagai sarana berbagi, kegiatan ini juga mendidik siswa untuk memiliki sikap empati dan solidaritas sejak dini,” ujarnya.
Persiapan kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua. Sepekan sebelum pelaksanaan, seluruh murid telah diberi informasi tentang pengumpulan infak yang akan dialokasikan khusus untuk santunan. Setiap kelas menunjuk perwakilan siswa sebagai penanggung jawab pengumpulan dana harian. Selain partisipasi siswa, orang tua murid dan dewan guru turut berkontribusi memberikan infak.
Dana yang terkumpul kemudian dibagi ke dalam amplop sesuai daftar penerima santunan. Pendataan anak yatim telah dilakukan sebelumnya, mencakup siswa dari kelas I hingga VI. Sebanyak 13 anak yatim di lingkungan SDN Pondok Cina 3 menerima santunan, disertai doa bersama agar mereka dapat merasakan kebahagiaan seperti teman-teman sebayanya.
Melalui kegiatan ini, sekolah berharap seluruh siswa dapat mengembangkan nilai-nilai kekeluargaan, kepedulian, dan saling menghargai. Aisyah juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk siswa, orang tua, dan guru, atas dukungan materi maupun tenaga. Ia berharap program-program serupa dapat terus terlaksana dengan kolaborasi yang baik di masa mendatang.
Peringatan 10 Muharam di SDN Pondok Cina 3 tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga ajang pembentukan karakter siswa melalui aksi nyata. Kegiatan santunan anak yatim ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berempati dan harmonis. (*)
