Jabaran.id – Dalam langkah strategis untuk memajukan pendidikan yang berwawasan lingkungan, Sekolah Tunas Global Depok menjalin kemitraan dengan Universitas Prasetiya Mulya melalui sebuah Forum Group Discussion (FGD). Kolaborasi ini difokuskan pada dua pilar utama: penyusunan modul pembelajaran Project Based Learning (PBL) dan persiapan pembuatan situs web interaktif yang mengangkat tema energi dan lingkungan hidup, yang dirancang khusus untuk jenjang pendidikan dasar.
Kepala Bagian Umum Yayasan Mandiri Tunas Global, Kadek Budi Aryawan menjelaskan, kemitraan ini melibatkan secara aktif 15 orang guru dari seluruh unit pendidikan di bawah naungan Yayasan Mandiri Tunas Global, yang mencakup KB/TK, SD, dan SMP Nasional Plus (NP) Tunas Global Depok.
“15 orang guru perwakilan dari unit KB/TK ada tiga guru, SD ada tujuh guru, dan SMP ada lima guru. Keterlibatan guru dari semua jenjang ini menunjukkan komitmen menyeluruh untuk menciptakan sebuah ekosistem pendidikan yang terintegrasi,” ucap Kadek.
Inti dari kerjasama ini, seperti yang dipaparkan oleh Kadek Budi Aryawan, adalah pembuatan pembelajaran dan situs web interaktif mengenai energi untuk pendidikan dasar, sehingga nantinya dapat tercapai Sekolah Rendah Karbon. Visi Sekolah Rendah Karbon ini menjadi tujuan jangka panjang yang ingin diwujudkan, mengubah paradigma pendidikan dengan memasukkan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam kurikulum dan budaya sekolah.
Lebih lanjut, Kadek Budi Aryawan memaparkan alasan mendasar di balik inisiatif ini, yaitu agar bisa tetap menjaga lingkungan hidup dan menjadi sekolah berkelanjutan.
“Ini menegaskan posisi Sekolah Tunas Global Depok sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada tanggung jawab ekologis dan pembentukan karakter peserta didik yang peduli terhadap masa depan planet,” terang Kadek.
Harapannya, program perintis ini tidak akan berhenti pada tahap perencanaan saja. Kadek Budi Aryawan menyampaikan visi yang lebih besar, dimana rogram ini dapat berkelanjutan dan menjadi percontohan bagi sekolah lainnya.
”Hal ini menunjukkan bukti yayasan untuk tidak hanya mentransformasi lingkungan belajarnya sendiri, tetapi juga untuk menjadi pelopor dan sumber inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan lain di Indonesia,” tuturnya.
Kadek menjaskan, melalui kolaborasi dengan universitas ternama ini, Sekolah Tunas Global Depok menempatkan diri di garis depan inovasi pendidikan hijau. Integrasi antara modul Project Based Learning yang aplikatif dengan platform digital interaktif diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang mendalam.
“Tentunya untuk mempersiapkan generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan lingkungan global,” jelasnya. (*)
