Jabaran.id – SMPN 9 Depok sukses menggelar Pentas Seni (Pensi) bertajuk “PELITA” (Pentas Ekspresi Lewat Imajinasi dan Talenta Anak). Acara ini merupakan kolaborasi puncak dari tiga agenda penting: Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), peringatan Hari Kartini, dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru, serta sejumlah tamu undangan, berlangsung meriah meski dengan kemasan sederhana.
Penanggung jawab P5 SMPN 9 Depok, Hernis Ummi Budiyanti menjelaskan bahwa Pensi PELITA menjadi wadah ekspresi siswa dalam menampilkan bakat sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan.
“Untuk P5, siswa kelas VII mengangkat tema kearifan lokal dengan mengenal budaya Jawa Barat melalui drama musikal cerita rakyat. Sementara kelas VIII fokus pada penghijauan sekolah dengan pengukuhan lima siswa sebagai Duta Lingkungan,” ujar Totong.
Lima siswa terpilih sebagai Duta Lingkungan akan bertugas merancang program dan kampanye peduli lingkungan, melibatkan seluruh warga sekolah. Totong menambahkan, mereka akan membuat gerakan nyata untuk menciptakan sekolah yang lebih hijau dan berkelanjutan.”
Memadukan semangat Hari Kartini, seluruh siswa mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga menampilkan tari tradisional dan permainan angklung yang dimainkan secara kolaboratif oleh siswa dari berbagai kelas.
“Kami ingin siswa tidak hanya memakai baju adat, tetapi juga memahami makna di baliknya. Mereka mengekspresikan kecintaan terhadap budaya melalui tarian dan musik,” jelas Totong.
Selain itu, berbagai ekstrakurikuler (ekskul) turut unjuk gigi, seperti ekskul musik yang memadukan alunan tradisional dan modern.
“Ini bukti bahwa seni tidak terbatas pada satu genre. Siswa bebas bereksplorasi sesuai minat mereka,” tambahnya.
Kepala SMPN 9 Depok, Totong Herdiman menuturkan, meski diselenggarakan secara sederhana, Pensi PELITA berhasil menciptakan atmosfer semangat dan kreativitas. Totong menyebut, acara ini menjadi momen penting bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat mereka.
“Kami memberikan panggung bagi setiap anak untuk menunjukkan potensi terbaiknya. Bahkan, ada beberapa siswa yang ternyata memiliki bakat terpendam, seperti kemampuan bermusik atau akting yang luar biasa. Ini bisa menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka,” paparnya.
Dia berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari pembentukan karakter dan pengembangan diri siswa.
“Pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk kepribadian dan kreativitas,” tutup Totong.
Pentas Seni PELITA tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai pendidikan, budaya, dan lingkungan. Melalui kolaborasi antarkelas dan ekskul, SMPN 9 Depok membuktikan bahwa sekolah dapat menjadi tempat bagi siswa untuk tumbuh secara holistik—baik intelektual, emosional, maupun artistik. (*)
