Jabaran.id – STIE Manajemen Bisnis Indonesia (STIE MBI) bekerja sama dengan Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Kota Depok mengadakan program kuliah manajemen yang ditujukan bagi pengelola LKP/LPK dan pimpinan lembaga. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 31 Oktober 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu manajemen internal lembaga kursus dan pelatihan di Kota Depok dan sekitarnya. Program ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari berbagai LKP di Kota Depok.
Dalam program kuliah yang diadakan setiap hari Kamis ini, peserta diberikan materi yang berfokus pada pengelolaan manajemen yang baik dan penerapannya dalam dunia bisnis.
Ketua STIE MBI, Teguh Prayitno, yang turut memberikan materi, menekankan pentingnya memahami visi, misi, nilai (value), dan profil perusahaan sebagai dasar yang kuat dalam menjalankan sebuah usaha.
“Kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai manajemen bisnis, tidak hanya dari sisi teori tetapi juga bagaimana penerapannya dalam dunia nyata,” ujar Teguh.
STIE MBI, yang berdiri sejak 11 Maret 2009, memiliki tiga cabang yang tersebar di Depok, Ciampea, dan Jonggol, Kabupaten Bogor. Selain itu, STIE MBI juga memiliki dua program studi utama, yaitu Manajemen dan Akuntansi, yang diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dalam dunia bisnis.
Ketua FPLKP Kota Depok, Merry Debora, juga menekankan pentingnya peningkatan mutu manajemen di lingkungan lembaga kursus. Menurutnya, keberhasilan sebuah lembaga sangat bergantung pada kekuatan manajemen internalnya.
Ia juga berharap ada kolaborasi lebih lanjut dengan pemerintah untuk mendukung program pengentasan pengangguran melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.
“Manajemen yang baik adalah kunci menuju lembaga yang stabil dan berdaya saing tinggi. Dalam hal ini, tidak hanya teori yang dibutuhkan, tetapi juga bagaimana kita menerapkannya dengan semangat terus maju,” jelas Merry.
Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kota Depok, Suhyana, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pandangan mengenai pentingnya kerja sama dalam membangun LKP yang kuat.
“Tidak ada Superman dalam sebuah tim, yang ada adalah super tim, di mana kita saling asah, asih, dan asuh,” ungkapnya.
Menurut Suhyana, manajemen yang baik sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas LKP di Kota Depok, yang terus berkembang pesat.
“Lembaga kursus harus mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, yang bisa bertahan dalam persaingan. Itu bisa dicapai dengan manajemen yang baik dan terstruktur,” tambahnya.
Suhyana juga memaparkan bahwa manajemen yang baik harus berlandaskan pada konsep POAC, yaitu Planning (perencanaan visi dan misi), Organizing (pengaturan sistem kerja), Actuating (pelaksanaan dan penggerakan), serta Controlling (pengawasan dan evaluasi).
“Dengan menerapkan sistem POAC ini, diharapkan lembaga kursus dapat mencetak wirausahawan-wirausahawan baru yang sesuai dengan program Pemerintah Kota Depok dalam menciptakan pengusaha muda yang mandiri,” tutup Suhyana.
Dengan adanya program kuliah manajemen ini, diharapkan para pengelola LKP di Kota Depok dapat mengembangkan manajemen internal lembaganya dengan lebih baik, sehingga mampu berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (*)
