Jabaran.id,- Banjarmasin, 8 Oktober 2025 — Setelah resmi berdiri sebagai hasil penggabungan dua entitas telekomunikasi besar, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) kini tampil dengan skala bisnis yang lebih besar dan kokoh. Konsolidasi pasca-merger ini tidak hanya memperkuat kapasitas jaringan, tetapi juga memperluas jangkauan layanan hingga ke luar Pulau Jawa, termasuk Kalimantan.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menegaskan bahwa langkah strategis penggabungan ini merupakan upaya membangun fondasi yang lebih kuat bagi masa depan industri telekomunikasi Indonesia.
“Konsolidasi ini bukan sekadar penggabungan bisnis, melainkan langkah strategis untuk menyiapkan infrastruktur digital masa depan. Dengan strategi tiga brand dan distribusi yang lebih luas, posisi XLSMART kini jauh lebih kuat di pasar,” ujarnya.
Hingga saat ini, XLSMART telah melayani lebih dari 3 juta pelanggan di seluruh provinsi Kalimantan, didukung oleh 11.400 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 4.200 BTS di Kalimantan Selatan. Mayoritas infrastruktur tersebut sudah berteknologi 4G, dan 90% jaringan fiber optik perusahaan telah menjangkau hampir seluruh kota dan kabupaten di Kalimantan.
Perluasan jaringan ini mencakup wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terlayani optimal, seperti Kabupaten Landak, Sanggau, Sintang, Ketapang (Kalimantan Barat), serta Kotawaringin Barat, Seruyan, Katingan, dan Kapuas (Kalimantan Tengah). Di Kalimantan Timur, perluasan meliputi Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, hingga Penajam Paser Utara. Langkah tersebut juga menjadi bagian dari dukungan XLSMART terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangganya.
Dalam membangun jaringan di Kalimantan, XLSMART menghadapi tantangan berupa keterbatasan infrastruktur listrik, akses jalan, dan kondisi geografis. Namun, perusahaan mampu mengatasinya melalui kombinasi teknologi dan solusi energi alternatif seperti pembangkit tenaga surya (solar panel).
Selain itu, Network Operation Center (NOC) XLSMART berperan menjaga kestabilan jaringan secara real-time dengan pemeliharaan preventif yang rutin.
XLSMART juga telah mengoperasikan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Batam–Sarawak, yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia melalui Entikong–Pontianak sejauh 120 km. Infrastruktur ini memperkuat koneksi antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sekaligus membuka gateway internasional baru menuju Kuching dan Hong Kong.
Kalimantan Selatan menjadi wilayah strategis bagi XLSMART dengan jumlah pelanggan mencapai 1,4 juta orang, atau hampir separuh total pengguna XLSMART di Kalimantan.
Kota Banjarmasin menjadi daerah dengan pengguna terbesar, sekitar 270 ribu pelanggan. Selain melayani wilayah perkotaan, XLSMART juga memperluas jaringan hingga ke lokasi wisata seperti Pasar Terapung Lok Baintan, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Kampung Sasirangan.
Perusahaan juga menyiapkan jaringan khusus setiap tahun untuk mendukung agenda Haul Guru Sekumpul, yang dihadiri ratusan ribu hingga sejuta jamaah.
Kapasitas jaringan diperkuat secara signifikan agar komunikasi masyarakat tetap lancar selama kegiatan berlangsung.
Untuk memperluas jangkauan pasar, XLSMART melalui brand XL menghadirkan sejumlah promo paket data, di antaranya XL Flexmax (kuota 31 GB seharga Rp60 ribu) dan XL Bebas Puas (kuota hingga 90 GB seharga Rp99 ribuan).
Pelanggan pascabayar XL Prioritas juga mendapat promo Free Upsize Quota 50 GB selama setahun dan diskon 50% tagihan untuk aktivasi nomor kedua hingga 30 Oktober 2025.
Layanan XL SATU pun terus diperluas ke 9 kota/kabupaten di Kalimantan dengan paket internet rumah tanpa batas (unlimited) berkecepatan hingga 1 Gbps dan harga mulai Rp200 ribuan per bulan.
Sementara itu, brand Smartfren dan AXIS turut menghadirkan paket internet hemat dengan kuota besar untuk segmen anak muda dan pengguna aktif di wilayah Kalimantan.
Melalui XLSMART for Business, perusahaan memperluas kiprah ke sektor korporasi dan pemerintahan dengan menyediakan solusi berbasis AI, IoT, ICT, serta data center.
Langkah ini menegaskan komitmen XLSMART sebagai penyedia infrastruktur digital nasional sekaligus pendukung percepatan transformasi digital Indonesia menuju era konektivitas yang inklusif dan berkelanjutan (*)
