Jabaran.id – Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) pada Februari 2025, akan diterapkan di 38 Puskesmas dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk melayani 2,1 juta warga.
Mary mengaku pasca uji coba PKG di puskesmas Beji pada Selasa 14 Januari 2025 masih akan dilakukan evaluasi dan perbaikan saat kick off Februari mendatang.
“Saat uji coba di Puskesmas Beji baru dilakukan pemeriksaan kesehatan atau skrinning PTM (penyakit tidak menular), jadi di luar itu kita belum laksanakan,” kata Mary saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Januari 2025.
Mary menjelaskan PKG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan mengidentifikasi faktor resiko timbulnya penyakit, mendeteksi kondisi pra penyakit agar tidak terjadi penyakit dan mendeteksi penyakit lebih awal agar dapat mencegah komplikasi dan menurunkan resiko kematian.
“Jadi PKG ini sesuai kelompok usia, ada bayi, balita (prasekolah), anak sekolah dan remaja, serta dewasa dan lansia,” terang Mary.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan kepada 5 orang, yakni satu balita, dua dewasa, dan dua lansia, ada beberapa catatan atau evaluasi yang perku diperbaiki, seperti alur pemeriksaannya.
“Jadi sebenarnya sudah proses juknis-nya yang akan ditetapkan Kemenkes (Kementerian Kesehatan), apa-apa sih yang perlu ditambahkan dan diperbaiki dari draf yang sudah dibuat. Kemudian waktu lama pelayanan untuk satu orang yang melakukan PKG ini kita hitung itu sampai 2 jam, beserta catatan pelaporannya,” jelas Mary.
Saat kick off di Februari 2025, Mary mengharapkan sudah serentak dilaksanakan di 38 puskesmas yang ada di Depok dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan.
“Nanti fasilitas kesehatan tingkat pertama, jadi nanti selain puskesmas sekiranya nanti untuk berbagi beban lah istilahnya, kalau puskesmas ada 38, paling nanti di klinik yang bekerjasama dengan BPJS,” ujar Mary.
Saat ini pun Dinkes Depok pun secara paralel menyiapkan alat kesehatan (Alkes) dan bahan habis pakai yang dibutuhkan selama 1 tahun untuk 2,1 juta penduduk Depok.
“Kita musti menyiapkan, misalnya pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat. Ini sambil berjalan (persiapannya). Tapi memang kita sudah diminta membuat proposal yang kita tujukan ke kementerian kesehatan, alkes maupun bahan habis pakai apa saja yang dibutuhkan selama proses program PKG ini,” papar Mary.
Saat dilaksanakan per Februari, kata Mary, diharapkan warga dapat melakukan PKG di puskesmas sesuai domisili dengan menyertakan KTP atau pun KK. Sedangkan untuk anak dapat membawa Kartu Identitas Anak (KIA) atau dokumen pendukung untuk memastikan dia warga Depok.
“Masyarakat yang berulang tahun di Januari tidak perlu khawatir, pemeriksaan tetap dapat dilaksanakan di Februari atau Maret,” ucap Mary.