Jabaran.id – SMK Kokorono Siji Boarding School resmi dibuka di Jalan Pitara, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, sebagai salah satu solusi inovatif dalam pendidikan vokasi sekaligus mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Sekolah ini menawarkan pendidikan gratis hingga lulus, dengan jaminan penempatan kerja di Jepang sebagai perawat lansia (Kaigo) .
Kepala SMK Kokorono Siji Boarding School, Afrian Setyowati, menjelaskan bahwa nama sekolah ini memiliki makna filosofis.

“Kokorono dalam bahasa Jepang artinya hati, dan siji adalah bahasa Jawa yang berarti satu. Jadi, artinya adalah satu hati,” ujarnya.
Sekolah ini didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya di Depok, agar mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik tanpa terbebani biaya. Saat ini, sekolah tersebut memiliki 20 siswa putri kelas X yang akan dibina secara intensif.
“Ini adalah SMK yang tidak ada biaya atau gratis sampai lulus. Bahkan, lulusannya akan ditempatkan di Jepang sebagai perawat lansia. Sehingga anak-anak di Kota Depok bisa meraih masa depan atau bekerja langsung ke luar negeri,” jelas Afrian.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, memberikan apresiasi tinggi terhadap pendirian SMK Kokorono Siji Boarding School. Ia menyebut ini bukan sekadar sekolah, melainkan ‘gerakan peradaban’ yang menggabungkan nilai-nilai pendidikan Indonesia dan Jepang. Ia menambahkan bahwa selain bekerja, siswa juga akan mendapatkan pengalaman berharga.

“Ini adalah hubungan simbiosis mutualisme antara kebutuhan Jepang dengan kemampuan sumber daya di Indonesia. Di Jepang, jumlah tenaga kerja berkurang dari sisi demografi. Ini adalah peluang lapangan pekerjaan di negara lain, yang upah dan kesejahteraannya lebih besar dibanding Indonesia. Jepang adalah negara maju. Tidak hanya bekerja, siswa bisa mengambil ilmu dan pengalamannya. Saat kembali ke Indonesia, mereka bisa membawa pengetahuan yang lebih berguna untuk membangun bangsa,” papar Chandra.
Chandra juga menyebut SMK ini sebagai revolusi senyap dalam pengembangan pendidikan vokasi,karena menghadirkan tiga keunggulan utama, yakni aksesibilitas dengan tanpa biaya SPP, semua kalangan bisa bersekolah. Lalu konektivitas industri, dimana lulusan langsung mendapat pekerjaan.
“Terakhir pembentukan karakter dengan sistem boarding school, siswa belajar mandiri dan mengatur pola hidup,” katanya.
Founder PT Kokorono Siji Indonesia, Yumiati Matsuda, mengungkapkan bahwa ide pendirian SMK ini berawal dari kesulitan mencari tenaga kerja Indonesia yang memenuhi standar kualitas Jepang.
“Saya mendapatkan siswa yang pintar dan rajin di Depok, tetapi di Indonesia banyak penduduknya, yang bermutu berapa banyak? Apalagi kalau akan diajak bekerja di Jepang, harus sabar dengan sumber dayanya,” tuturnya.
Oleh karena itu, Yumiati memutuskan untuk mendirikan SMK sendiri. Ia juga menekankan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
“Dari hal itu, maka susah mencari lulusan SMK yang berkualitas. Jadi, saya buat saja SMK untuk mendapatkan orang siap kerja dengan kualitas baik. Sekarang ini adalah awalan, karena semua untuk kebaikan dan kemajuan harus dimulai. Nanti akan ada perbaikan kualitas pelayanan dan program-program pendidikan,” ucapnya.

SMK Kokorono Siji Boarding School mengambil jurusan keperawatan, mengingat tingginya permintaan tenaga perawat lansia di Jepang.
“SMK kesehatan di Indonesia banyaknya di sekolah swasta yang berbayar. Kami ingin memberikan pelayanan sekolah gratis, dan lulusannya bisa langsung kerja di Jepang setelah lulus,” jelas Yumiati. (*)
