Jabaran.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, segera mengakhiri masa jabatannya yang bertepatan pada 5 September 2023. Menjelang berakhirnya periode pemerintahannya, beliau bersama istri tercinta, Atalia Praratya, mulai berkemas untuk meninggalkan Rumah Dinas Gedung Pakuan yang terletak di Jalan Cicendo, Bandung, Jawa Barat.
Dalam suatu kesempatan, Ridwan Kamil berbicara mendalam tentang konsep kekuasaan. Menurutnya, kekuasaan bersifat sementara dan tidak dapat dipertahankan seumur hidup. Ia berpendapat bahwa setiap waktu memiliki pemimpinnya dan setiap pemimpin memiliki waktunya. “Dalam perjalanan hidup, tidak ada sesuatu pun yang benar-benar kita miliki selamanya, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan,” ungkapnya dengan penuh kebijaksanaan.
Selama lima tahun memimpin Jawa Barat, Ridwan Kamil mencatat peningkatan kekayaan pribadi yang signifikan. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2022, total kekayaan Gubernur mencapai Rp 23,76 miliar, meningkat 57 persen dari tahun 2018 yang sebesar Rp 15,05 miliar.
Detail dari laporan tersebut, seperti yang tercantum di elhkpn.kpk.go.id, menunjukkan mayoritas kekayaannya berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan dengan nilai total Rp 19,44 miliar. Properti-properti tersebut tersebar di beberapa area, mulai dari Bandung, Jakarta Selatan, hingga Gianyar, Bali. Meskipun begitu, sebagian besar asetnya berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Ridwan Kamil, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Bandung, juga melaporkan kepemilikan berbagai kendaraan dengan total nilai mencapai Rp 488,70 juta. Beberapa di antaranya termasuk mobil Hyundai dengan nilai Rp 351 juta, motor Royal Enfield Classic senilai Rp 80 juta, serta beberapa motor lainnya.
Selain itu, beliau juga memiliki harta bergerak lainnya dengan total Rp 429,08 juta, surat berharga Rp 720 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 6,94 miliar. Ada pula aset lain yang dilaporkan senilai Rp 213,29 juta. Dari segi utang, Ridwan Kamil memiliki jumlah Rp 3,47 miliar, menurun dari tahun 2018 yang sebesar Rp 5,29 miliar. (*)
