Oleh : Aji Widayat
Guru Mata Pelajaran PPKn di SMK Putra Bangsa Depok
Bullying/Perundungan
Sebuah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal fisik atapun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok/ mayoritas.
Perilaku bullying merupakan tindakan yang disengaja oleh satu atau kelompok orang yang lebih kuat dengan tujuan untuk menindas atau menyakiti orang lain. Dilakukan dengan Hasrat atau niatan untuk mendapatkan kepuasan/ rasa senang oleh pelakunya (Ken Rigby).
Terjadi tidak hanya dilingkungan sekitar tempat tinggal, tapi hampir disemua sektor kehidupan, di rumah tangga, tempat kerja, komunitas, perteman dan tak jarang terjadi pula di lingkungan sekolah. Perilaku dan tindakan ini menimbulkan dampak serius bagi korban, kesejahteraan fisik terganggu, emosional dan dilingkungan memberi dampak hasil belajar siswa yang jelek hingga tercipta lingkungan belajar yang tidak sehat.
Tidak hanya itu perilaku bullying/ perundungan juga memberi efek negative bagi korban namun juga bisa menjadi rule model atau contoh bagi orang lain yang mungkin mengetahui dan menyaksikan perilaku bullying tersebut. Tindakan buruk yang berulang-ulang terjadi dan tidak ada penindakan akan memicu orang lain untuk melakukan hal serupa.
Jenis-jenis Bullying/Perundungan
Berdasarkan caranya, fisik dan non fisik, verbal dan non verbal atau langsung maupun tidak langsung bullying dapat dikaterogikan menjadi beberapa hal (menurut Kemenpppa.go.id) diantaranya :
- Fisik
Perlakuan atau tindakan fisik ke orang lain dan membuat orang tersebut merasa dirugikan atau merasa tidak nyaman atau kesakitan, misal : mendorong, menendang, memukul, menjambak, mencubit, memeras menghancurkan barang mikilk orang lain, dll
- Kontak Verbal Langsung
Berupa perilaku atau tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan mengintimidasi, memaki dan berita Informasi buruk
- Non Verbal langsung
Tindakan bullying berupa melihat sinis ke orang lain, menampilkan ekspreai merendahkan, megejek, menjulur lidah hingga melakukan kekerasan fisik pada korban
- Non Verbal tidak langsung
Tindakan bullying berupa memanipulasi persahabatan, mengucilkan atau mengabaikan, mengirim surat kaleng, sampai mendiamkan seseorang
- Cyber Bullying
Tindak pembullian yang dilakukan di dunia maya atau melalui media elektronik, seperti komentar jelek, pencemaran nama baik lewat media social dan menyebarkan rekaman video kebencian atau intimidasi.
Penyebab Terjadinya Bullying di Sekolah
Tindakan bullying tidak muncul dengan sendirinya, banyak factor pendukung atau penyebab sehingga terjadi tindakan tersebut. Faktor internal dari si pelaku, lingkungan sekitar, dan bahkan dari si korban itu sendiri.
Dari banyak kasus bisa disimpulkan bahwa penyebab terjadi bullying terutama dilingkungan sekolah bisa di lihat dari beberapa hal berikut :
- Pelaku
Minimnya rasa empati, kasih sayang dan menghormati perbedaan cenderung mudah untuk melakukan tindakan kekerasan/ bullying. Perasaan tertekan, objek pelampiasan amarah di lingkungan keluarga atau pola asuh yang tidak tepat, ketidak mampuan untuk mengontrol diri dan selalu ingin mendominasi menjadi salah satu penyebab atau pendorong.
- Lingkungan sekitar/ Sekolah
Lingkungan sekolah yang kurang tanggap atau cenderung membiarkan, kurangnya pengawasan, tidak tepanya penangan dan penyelesaian membuat seolah-olah pelaku mendapat ruang dan kebebasan untuk melakukan tindakan bullying.
- Korban
Berdiam diri, tidak melakukan perlawan, dan perasaan tidak ingin ribut, sehingga perlakuan buruk itu terus dan terus berulang dan terjadi kepada pihak yang lain.
Dampak Bullying di Sekolah
Banyak hal buruk yang terjadi karena perilaku bullying disekolah baik bagi pelaku, korban dan lingkungan sekolah itu sendiri, diantaranya :
- Bagi pelaku, sikap dan perilaku buruk yang sering dilakukan dan tidak tertangani dengan tepat akan mengembangkan sikap dan perilaku agresif dan antisosial dimasa depannya.
- Bagi Korban, mengalami ketidakstabilan emosi, depresi, cemas dan rendah diri sehingga kesulitan untuk berkonsentrasi dikelas yang berdampak penurunan hasil belajar, merasa tidak aman, dan sulit berkomunikasi atau berinteraksi sosial.
- Bagi Lingkungan sekolah, terbentuk lingkungan. yang tidak nyaman/ tidak sehat bagi pertumbuhan dan proses belajar mengajar bagi siswa-siswinya.
Mencegah dan Mengatasi Bullying di Sekolah
Mencegah dan mengatasi terjadinya bullying menjadi tanggung jawab seluruh stake holder sekolah, pemerintah pusat/ daerah, sekolah (Yayasan atau penyelenggara Pendidikan formal), Tenaga pendidik dan kependidikan, siswa orang tua dan warga sekitar sekolah. Beberpa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadi bullying disekolah diantaranya :
- Sekolah membentuk Satuan Tugas Khusus Tentang Tindak Kekerasan di sekolah yang nantinya bersama seluruh warga sekolah secara terus menerus memberikan edukasi tentang bullying, dampak dan tindak lanjut penangannya bagi siswa dan seluruh warga sekolah dan sekitarnya..
- Menentukan kebijakan anti bullying yang jelas berikut dengan penanganan dan penyelesaian bagi pelaku maupun korban serta pengawasan ketat dan berkesinambungan
- Melibatkan orang tua dan warga sekitar dalam pencegahan, informasi dan dukungan berkenaan dengan kebijakan anti bullying
Tindakan bullying atau perilaku menekan, menindas dan merugikan orang lain di sekolah merupakan masalah serius yang mempengaruhi banyak siswa. Menimbulkan dampak negative, merusak dan menggangu proses belajar siswa. Oleh karena itu dibutuhkan Upaya bersama, sinergitas antara seluruh warga sekolah dan orang tua untuk meningkatkan kesadaran dan terlibat dalam pencegahan dan menerapkan kebijakan anti bullying dengan baik sehingga tercipta lingkungan belajar yang nyaman, bersahabat, sehat dan positif untuk mendukung proses belajar mengajar siswa. (*)