Jabaran.id – Ketua Umum Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara HM Jusuf Rizal menegaskan 300 ribu lebih bakal solid memenangkan Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 di Pilkada 2024 Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.
Bahkan, dalam konsolidasi di Depok, Jawa Barat, Minggu 17 November 2024, mereka membuat sayembara senilai Rp50 juta bagi warga yang bisa membuktikan praktik kecurangan, baik dari peserta atau penyelenggara Pilkada maupu ketidaknetralan ASN dan aparat.
Jusuf mengatakan agenda di Depok kali ini merupakan konsolidasi untuk mendukung dan pemenangan pasangan nomor urut 3 Pramono-Rano.
‘Kemudian, karena ini debat kandidat terakhir, maka sekaligus kita berkumpul agar teman-teman ini memahami visi dan misi Pramono-Rano, dapat mencermati kondisi yang ada,” kata Jusuf.
Yusuf mengungkapkan Madas Madura juga ingin menyosialisasikan sayembara berhadiah Rp50 juta bagi masyarakat yang mengetahui dan memiliki bukti praktik kecurangan di Pilkada.
“Ini bagi masyarakat yang melihat, mendokumentasikan, melaporkan dan menangkap kalau ada money politik, kalau ada petugas aparat hukum ataupun ASN karena ikut terlibat tidak netral. Itu pelanggaran, sebagaimana ketentuan keputusan dari Mahkamah Konstitusi,” ungkap Jusuf.
Jusuf menegaskan bahwa dukungan dari masyarakat Madura di Jakarta untuk pasangan Pramono-Rano tidak boleh dipandang sebelah mata, karena jumlahnya sangat signifikan.
“Kita dukungannya solid, full support dan kita perkirakan warga Madura di Jakarta ada 300 ribu lebih. Nah itu lah yang mau kita garap, jaringan-jaringan itu, kita menggunakan konsep sak kasur, sak dapur dan sak sumur. Jadi teman dekat, teman dalam satu keluarga dan teman dalam satu lingkungan, Ini yang akan kita kembangkan,” tegas Jusuf.
Menurut Jusuf, anggotanya akan terua bergerak guna memastikan posisi Pramono-Rano tidak goyah pada pencoblosan tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Kami tidak ingin ada gangguan-gangguan dari kelompok-kelompok yang kemudian ingin menafikan bahwa di dalam elektabilitas Pramono ini udah melebihi 50 persen. Artinya semestinya kami menjaga agar terjadi satu putaran itu, yang kita akan tekankan,” tutur Jusuf.
Jusuf menjelaskan alasan mendukung Pramono-Rano karena sejalan dengan program Madas, yakni mensejahterakan dan meningkatkan kualitas SDM anggota yang rata-rata bekerja di sektor non-formal dengan membentuk balai latihan kerja (BLK).
“Ya bisa berupa advokasi, peningkatan kompetensi, sertifikasi sampai kemudian mereka punya kemampuan agar nantinya bisa menyesuaikan dengan revolusi industri, perkembangan teknologi, itu yang kita lihat,” katanya.
Selain itu, Jusuf melihat Pramono-Rano merupakan pasangan birokrat dan teknokrat yang saling melengkapi, dimana Pramono dapat meng-capture atau melihat karena sudah beberapa periode menjabat Sekretaris Kabinet (Seskab), sementara Rano bisa menjadi eksekusi di tingkat lapangan.
“Perpaduan yang harmonis ini apalagi mereka adalah merakyat dan peduli, tidak perlu dia janji-janji terlalu muluk-muluk, misalnya bikin gym di pinggir jalan, tidak, kita yang yang reality saja, atau misalnya ada orang protes JIS kurang sempurna, kemudian mau dibangun lagi JIs yang baru, salah yang di Sari adalah solusinya seperti apa, selesaikan kalau masalah jalan itu mau masuk itu susah, maka yang dibetulkan adalah infrastruktur untuk masuk kepada JIS agar kemudian tidak terjadi problem-problem keluhan masyarakat, itu menurut saya,” ucap Jusuf.
