Jabaran.id – Hipertensi atau tekanan darah tinggi tetap menjadi salah satu masalah kesehatan yang meresahkan masyarakat di Indonesia. Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine telah mengungkapkan bahwa penyakit ini dapat dicegah dan ditangani melalui gerakan olahraga sederhana.
Studi ini menunjukkan bahwa latihan otot tanpa pergerakan atau isometrik, seperti plank dan wall squat, terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah. Bahkan, efektivitas gerakan isometrik ini ternyata lebih tinggi daripada olahraga aerobik atau kardio, yang selama ini dianggap sebagai cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah.
Dr. Jamie O’Driscoll, seorang ahli fisiologi kardiovaskular dari Canterbury Christ Church University’s School of Psychology and Life Sciences di Inggris, yang juga merupakan co-author dari studi ini, menjelaskan bahwa latihan isometrik adalah yang paling efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik (tekanan darah saat jantung berkontraksi) dan diastolik (tekanan darah saat jantung beristirahat).
“Secara keseluruhan, latihan isometrik adalah yang paling efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik,” ujarnya.
Lebih lanjut, studi ini juga membandingkan efektivitas latihan isometrik dalam menurunkan tekanan darah dengan olahraga aerobik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan isometrik dapat menurunkan tekanan darah hingga 8.24/4 mmHg, sementara olahraga aerobik hanya mengurangi tekanan darah sebesar 4.49/2.53 mmHg.
Sementara itu, Jim Pate, seorang ahli fisiologi olahraga senior dari Marylebone Health Group di London, yang tidak terlibat langsung dalam studi tersebut, mengungkapkan bahwa latihan isometrik dapat digunakan untuk memenuhi panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu melakukan 150 menit aktivitas fisik ringan per minggu.
“Pelajaran dari penelitian ini sangat cocok dengan rekomendasi WHO dalam panduan aktivitas fisik,” kata Pate.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa gerakan wall squat (isometrik) terbukti paling efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik, sementara lari (aerobik) efektif dalam menurunkan tekanan darah diastolik. Namun, secara keseluruhan, para peneliti sepakat bahwa latihan isometrik adalah yang paling efektif dalam menurunkan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik.(*)