Jabaran.id, Depok – Guna berpartisipasi dalam mewujudkan generasi Indonesia emas 2045, Kalyana Citta Character (sekolah karakter) hadir di Depok bersama Lascha Cita Pratama (LCP) Lembaga Psikologi dan Pengembangan SDM.
Kalyana Citta Character berlokasi di GDC satu gedung dengan Naza Cafe. Tentunya dalam memaksimalkan pengajaran, Kalyana Citta Character didukung oleh tim dari psikolog LCP.
Adapun beberapa psikolog yang siap mendampingi para peserta didik di Kalyana Citta Character diantaranya yaitu R Amirul Rasyied Yulianto dan Dyah Permanasari.
“Besar harapan kami dengan adanya Kalyana Citta Character ini bisa menelurkan generasi emas yang hebat di IQ maupun EQ,” ujar Penanggungjawab Kalyana Citta Character, Anna.
Anna menjelaskan, Kalyana Citta Character juga memiliki social responsibility, yaitu dengan memberikan layanan kepada primary target middle low class. Selain itu, secondary target adalah Middle up class. Dari sisi usia target pasar, rentangnya panjang, namun target utama adalah anak-anak SD, SMP dan SMA. Diluar usia tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan peserta / klien dan program yang disediakan.
“Untuk biaya sendiri disini terjangkau, bahkan nanti saat kelas dibuka pada Januari 2026 akan ada promo menarik, kami akan mengawali dengan webinar parenting dan disana akan dijabarkan mengenai program unggulan hingga promosi,” ungkapnya.
Psikolog dari Lascha Cita Pratama, R. Amirul Rasyied Yulianto mengatakan, Lembaga ini sudah ada sejak 2004, namun selama 21 tahun kebelakang memang dominan fokus pada pengembangan perusahaan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Namun beberapa tahun kebelakang akhirnya lebih fokus membangun sekolah karakter seperti yang ada di Depok ini.
Sekolah karakter yang ada di Depok merupakan kali pertama hadir dengan harapan tentunya banyak anak dan orang tua yang terbantukan. Pengenalan diri lebih dalam akan lebih memudahkan anak maupun orangtua dalam memaksimalkan IQ dan EQ.
“Kami prihatin terhadap perilaku anak generasi sekarang, oleh karena itu perhatian orangtua serta pentingnya kesadaran dari anak itu sendiri rasanya perlu didampingi sehingga bisa menghasilkan generasi yang baik secara IQ maupun EQ,” katanya.
Yuli -sapaannya- mengaku optimis sekolah karakter di Depok ini akan mendapat hati di masyarakat karena memang kelas yang dibuat tidak dirancang kaku justru lebih dinamis. Sehingga peserta didik disini akan nyaman dan mampu menampakkan jati diri serta tetap mempertahankan nilai-nilai etika yang wajib dipertahankan.
Sementara itu Psikolog Dyah Permanasari menuturkan, sebelum memulai kelas nanti di Januari 2026, pihaknya akan terlebih dahulu mengadakan webinar dimana isinya lebih ke seminar parenting. Para psikolog disini akan memberikan materi berupa wawasan edukatif mengenai apa saja yang harus dilakukan di era anak-anak saat ini.
Pasalnya pada umumnya orangtua pastinya mengajarkan ke anak-anak sesuatu yang benar. Akan tetapi adakalanya cara penyampaian yang kurang tepat. Orangtua disini merupakan role model anak, meski secara lisan tidak pernah mengajarkan hal kurang baik, namun anak mengikuti atau mencontoh apa yang orangtua lakukan.
“Pada dasarnya semua anak itu baik, hanya saja cara yang kurang tepat dalam mengedukasinya sehingga belum bisa diterima dengan baik,” tutupnya.(*)
