HomeKesehatanLindungi Anak dari HFMD dengan Vaksinasi
spot_img

Lindungi Anak dari HFMD dengan Vaksinasi

Jabaran.id, Bandung – Virus penyebab HFMD atau yang dikenal dengan istilah Flu Singapore sangat mudah menjangkiti anak-anak karena mereka sering beraktivitas di luar ruangan, seperti bermain dengan teman, pergi ke sekolah, atau berada di tempat penitipan anak. Untuk itu pentingnya vaksinasi yang dilakukan untuk mencegah terkena penyakit ini. Vaksinasi adalah salah satu pencapaian terbesar dalam bidang kesehatan. Dengan vaksin, kita dapat memberikan perlindungan kepada anak-anak dari berbagai penyakit menular yang serius dan bahkan mematikan. Seberapa penting vaksinasi melindungi putra putri dari HFMD? Berikut penjelasannya.

Dalam wawancaranya bersama Doodle Exclusive Baby Care, dr. Dewi Purnama, Sp.A, M.Kes mengatakan, istilah HFMD virus yang khasnya pada tangan, kanan dan mulut. Sebetulnya penyakit ini sudah lama ada sejak 1957 yang pertama ada di Kanada. Menurutnya, karena memang dibeberapa tempat khusus seperti di telapak tangan, telapak kaki dan rongga mulut untuk itu dinamakan HFMD yang merupakan singkatan dari Hand, Food, Mouth Disease.

“Mengapa disebut flu Singapore? Mulai banyak muncul pada tahun 2000an, di Singapore tahun 2000 hingga 2006 terjadi kehebohan anak terkena penyakit ini. Akhirnya karena banyak yang terjangkit untuk itu dikenal dengan istilah Flu Singapore. Virus ini bisa sembuh sendiri apabila anak istirahat, cukup minum dan cukup makan. Tetapi memang pada saat itu ada anak yang sampai meninggal karena terkena radang otak,” terangnya.

Dokter yang berpraktek di RS Edelweiss Bandung ini mengatakan, sebulan lalu dilaunching vaksin untuk mencegah virus HFMD. Segera bawa anak untuk mendapatkan vaksin HFMD. Semua vaksin yang ada diusahakan diberikan kepada anak-anak. Kalau sudah di vaksin HFMD apakah bisa terkena lagi? Vaksin HFMD sama dengan vaksin influenza harus dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4 minggu.

- Advertisement -

“Kalau vaksinnya hanya dilakukan 1 kali kurang lebih 20 hari dari vaksin pertama kekebalannya akan turun. Pada saat 1 hingga 2 bulan kemudian tidak divaksin kedua berarti bisa terkena lagi. Tetapi apabila lanjut dengan vaksin yang kedua bisa bertahan 5 tahun lamanya, atau 2 kali suntikan vaksin 94% bisa kebal terhadap flu Singapore. Vaksin HFMD bisa diberikan mulai bayi usia 6 bulan sampai usia 3 tahun sama seperti vaksin influenza. Bahkan sebelum usia 5 tahun masih bisa diberikan vaksin HFMD. Kalaupun anak-anak besar yang mungkin terkena tidak seberat anak-anak balita dibawah 5 tahun,” bebernya.

Disisi lain, wanita yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Anak ini mengutarakan adapun gejala dari HFMD, penyakit ini penyebabnya dari virus. Virus ini gejalanya awalnya hampir sama diawali dengan panas yang paling banyak, meskipun ada beberapa yang tidak mengalami panas. Biasanya panasnya tidak lama antara 1 hingga 3 hari saja, bahkan ada beberapa virus yang panasnya melebihi 3 hari tentunya dengan gejala lainnya. Paling sering virus yang menyerupai campak namanya virus eksantesobitung.

“Anak yang terkena virus ini akan mengalami panas sampai 5 hari, tiba-tiba keluar merah-merah seluruh tubuh. Kemudian cacar air keluar bintiknya berbeda dengan HFMD. Ciri khas HFMD biasanya setelah bayi atau anak mengalami panas langsung timbul bitnik-bintik didaerah mulut sehingga anak tidak mau makan dan kemudian ngiler secara terus menerus. Sesudah dimulut akan muncul bintik ditelapak tangan dan telapak kaki. Bisa juga batuk atau pilek merupakan salah satu ciri munculnya terkena HFMD,” jelas Dokter bernama lengkap Dewi Purnama ini.

Dokter Dewi berujar, untuk merawat bayi atau balita yang terkena HFMD, terlebih dahulu ketahui bagaimana cara penularan penyakit ini bisa melalui droplet melalui mulut. Pada dewasa bisa juga terkena HFMD, karena memiliki daya tahan tubuh baik mungkin tidak menampakan gejala tetapi dalam tubuhnya ada virusnya sehingga sebagai cariernya tidak menimbulkan gejala tetapi bisa menularkan. Sehingga cara pencegahannya salah satunya apabila terkena gunakanlah masker. Bisa juga secara direct, melalui sentuhan.

“Jangan lupa rajin mencuci tangan apalagi ada anak lain yang terkena HFMD. Selain itu juga bisa melalui mainan, yang dipegang oleh anak lain. Baik yang dirumah maupun diklinik, jika terlihat ada yang HFMD sebaiknya dipisahkan dari bayi atau anak yang akan imunisasi. Untuk HFMD sendiri masa inkubasinya berlangsung selama 7 hari, dimana masa penularannya 1 hingga 7 hari,”ungkap Dokter yang berdomisili di kota Bandung tersebut.

Diakhir wawancaranya, dr. Dewi Purnama, Sp.A, M.Kes berpesan, lakukanlah imunisasi atau vaksin seluruh yang diajurkan pemerintah khususnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Silahkan dibuka aplikasi primaku yang berisi tentang masalah anak. Carilah informasi tidak hanya dari google tetapi dari IDAI.

Mams and Paps jangan lupa kunjungi Booth Doodle Exclusive Baby Care di Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX 2024) di Hall A nomor T5C. Event ini akan berlangsung mulai 29 November hingga 1 Desember 2024 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.(*) 

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here