Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly
HomeNewsInternasionalMeninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Harga Minyak Dunia Meroket

Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Harga Minyak Dunia Meroket

Jabaran.id – Harga minyak dunia langsung melonjak setelah Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter pada Senin (20/5). Peningkatan harga ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap pasokan minyak global, mengingat Iran adalah salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia.

Iran merupakan negara produsen minyak terbesar ketiga dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dengan produksi mencapai 3 juta barel minyak per hari (BOPD) atau sekitar 3% dari total produksi minyak dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada periode 2023-2024, permintaan minyak dari China meningkat tajam, mendorong ekspor minyak mentah Iran mencapai puncaknya. Pada Mei 2023, ekspor minyak Iran mencapai rata-rata 1,61 juta BOPD, angka tertinggi sejak 2018.

Menurut riset Glenn Eldon dalam bukunya “Iran: A Country Study” (2008), ekspor minyak mentah adalah komoditas utama yang memberikan pendapatan mata uang asing bagi Iran serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.

Kabar meninggalnya Ebrahim Raisi membuat pasar internasional khawatir terhadap kestabilan pasokan minyak mentah dari Iran. Kekhawatiran ini berimbas langsung pada kenaikan harga minyak dunia. Dilansir dari Reuters, Senin (20/5), harga minyak mentah berjangka Brent naik 10 sen atau 0,1% menjadi US$ 84,05 per barel pada pukul 04:54 waktu setempat. Sebelumnya, harga Brent sempat mencapai US$ 84,30 per barel, yang merupakan harga tertinggi sejak 10 Mei 2024.

Di sisi lain, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk periode Juni 2024 turun tipis 5 sen menjadi US$ 80,01 per barel. Penurunan ini terjadi setelah harga WTI sempat mencapai US$ 80,23 per barel pada 1 Mei lalu. Sementara untuk kontrak berjangka WTI periode Juli yang lebih aktif, harga naik 12 sen atau 0,1% menjadi US$ 83,75 per barel.

Peristiwa tragis yang menimpa pemimpin tertinggi Iran ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar minyak dunia terhadap perubahan politik di negara-negara produsen utama. Ketidakpastian yang muncul dari kejadian tersebut langsung mempengaruhi harga minyak, menandakan betapa pentingnya stabilitas politik bagi kelancaran pasokan energi global. Iran, sebagai salah satu ‘superpower’ di bidang energi, memegang peranan kunci dalam menentukan dinamika harga minyak dunia. (*)

TERBARU

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here