HomeNewsInternasionalMuhammadiyah Beli Gereja Bersejarah di Spanyol, Langkah Strategis dalam Dakwah Internasional

Muhammadiyah Beli Gereja Bersejarah di Spanyol, Langkah Strategis dalam Dakwah Internasional

Jabaran.id – Organisasi Islam Muhammadiyah mencatatkan sejarah baru dengan pembelian sebuah gereja bersejarah di Alcala de Henares, Madrid, Spanyol. Bangunan yang dulunya bernama Katedral Magisterial Saints Justo and Pastor ini memiliki perjalanan panjang sejak era Kekhalifahan Umayyah hingga menjadi salah satu situs bersejarah Katolik. Kini, gereja tersebut akan diubah menjadi masjid yang difungsikan sebagai pusat dakwah dan ibadah umat Islam di Spanyol.

Langkah ini mencerminkan dedikasi Muhammadiyah dalam memperluas pengaruhnya di kancah internasional sekaligus mempertegas misi organisasi tersebut dalam membangkitkan kembali nilai-nilai Islam di Eropa, khususnya di Spanyol yang pernah menjadi pusat peradaban Islam pada masa lalu.

Gagasan pembelian gereja ini pertama kali diusulkan dalam Sidang Pleno I Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang digelar di Surakarta pada November 2022. Saad Ibrahim, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menghadirkan kembali semangat peradaban Islam di tanah Eropa, khususnya di Spanyol. Dengan kehadiran masjid baru, Muhammadiyah berharap dapat menyediakan sarana ibadah yang memadai sekaligus menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam di kawasan tersebut.

Bangunan gereja ini tidak hanya sekadar tempat ibadah tetapi juga simbol sejarah yang kaya. Berdiri megah di kawasan strategis, hanya 15 menit dari pusat Madrid, gereja ini akan menjadi titik penting bagi komunitas Muslim dan wisatawan yang tertarik dengan sejarah peradaban Islam.

- Advertisement -

Magisterial Cathedral of Saints Justo and Pastor: Perjalanan Sejarah yang Panjang

Gereja ini memiliki sejarah yang menarik, mencakup berbagai era mulai dari paganisme Romawi, era Kekhalifahan Islam, hingga menjadi situs keagamaan Katolik. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai gereja ini:

1. Awal Pendirian

Gereja ini diyakini dibangun pada abad ke-4 Masehi di atas situs yang dulunya merupakan kuil pagan yang didedikasikan untuk Castor dan Pollux, tokoh dalam mitologi Yunani-Romawi. Ketika agama Kristen mulai menyebar, kuil ini diubah menjadi gereja. Arsitektur awalnya masih mengandung elemen-elemen khas era Romawi sebelum mengalami renovasi besar di abad ke-14 dengan gaya Gotik.

2. Martir Justo dan Pastor

Gereja ini dinamai untuk menghormati dua martir Kristen muda, Justo dan Pastor, yang dieksekusi pada tahun 304 M oleh Kaisar Romawi Diocletian karena menolak meninggalkan iman mereka. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi komunitas Kristen di Spanyol, dan relik mereka masih dihormati hingga kini.

3. Transformasi di Era Kekhalifahan Umayyah

Pada masa Kekhalifahan Umayyah, situs ini sempat difungsikan sebagai masjid. Setelah Reconquista oleh pasukan Kristen, bangunan tersebut dikembalikan menjadi gereja Katolik. Perubahan fungsi ini mencerminkan dinamika sejarah dan politik pada masa itu.

4. Gelar “Magisterial”

Gelar “Magisterial” yang disandang oleh gereja ini adalah simbol kehormatan istimewa. Hanya ada dua gereja di dunia yang memiliki gelar ini, yakni Katedral Santo Petrus di Leuven, Belgia, dan gereja ini. Gelar tersebut mengharuskan para kanon atau pemimpin gereja memiliki gelar doktor dalam bidang Teologi.

5. Lokasi Strategis

Berlokasi di Alcala de Henares, gereja ini berada di kawasan yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Jaraknya yang dekat dengan Madrid menjadikannya tidak hanya tempat ibadah tetapi juga daya tarik wisata yang potensial.

Makna Strategis Pembelian oleh Muhammadiyah

Pembelian gereja ini oleh Muhammadiyah merupakan bagian dari upaya organisasi tersebut untuk menanamkan jejak peradaban Islam di dunia Barat. Proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol keberadaan Islam tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya.

Menurut laporan dari situs resmi Muhammadiyah, gedung ini akan direnovasi untuk memenuhi kebutuhan komunitas Muslim setempat. Selain sebagai tempat ibadah, masjid baru ini juga direncanakan untuk menggelar berbagai kegiatan seperti kajian keislaman, pendidikan agama untuk anak-anak, hingga program-program dakwah lainnya.

Pembelian gereja bersejarah ini menegaskan visi Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang tidak hanya fokus di Indonesia tetapi juga memiliki perhatian terhadap pengembangan dakwah di kancah internasional. Upaya ini sejalan dengan semangat inklusivitas dan perdamaian yang menjadi ciri khas dakwah Muhammadiyah.

Dengan mengubah bangunan yang sarat sejarah ini menjadi masjid, Muhammadiyah tidak hanya memperkenalkan Islam sebagai agama yang damai dan toleran tetapi juga berkontribusi dalam menjaga situs bersejarah ini agar tetap relevan di era modern.

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya untuk terus berkarya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di ranah global. Kehadiran masjid ini diharapkan menjadi simbol harmoni antara sejarah, agama, dan peradaban manusia. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here