Jabaran.id,- Depok, PENA Foundation terus memperluas pembinaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah. Setelah terbentuk 35 koordinator wilayah UMKM di 35 kecamatan Kabupaten Bogor, kini pembinaan diperluas ke Kota Depok dengan capaian awal sebanyak 400 UMKM binaan.
Sandi, perwakilan PENA Foundation, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong UMKM Depok agar berkembang dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Di Depok ini alhamdulillah sudah ada 400 UMKM di bawah binaan kita. Kami ingin mereka terus berkembang. Jangan sampai peserta pelatihan hanya itu-itu saja, karena itu tanda pembinaan tidak berjalan optimal,” ujarnya.
Sandi menyoroti sejumlah persoalan klasik yang masih banyak dihadapi para pelaku UMKM, terutama terkait pelaporan keuangan, pendaftaran NIB online, sertifikasi halal, dan penyusunan legalitas usaha.
“Kelemahan UMKM itu biasanya pada pelaporan keuangan, padahal sudah ada platform digital yang memudahkan. Tantangannya ada di SDM yang perlu terus ditingkatkan agar mampu mengoperasikan sistem digital tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini penggunaan transaksi digital seperti QRIS semakin meluas, bahkan di level usaha mikro sekalipun.
“Tukang somay, warung Madura, dan banyak pedagang kecil lain sudah memakai QRIS. Melalui PENA Foundation, data UMKM binaan sudah terintegrasi di website dan aplikasi yang dapat diunduh di Play Store. Mulai dari katalog produk, laporan arus keuangan, hingga legalitas usaha sudah tersedia,” paparnya.
Dengan sistem digital tersebut, PENA Foundation berharap UMKM binaan dapat naik kelas dan bahkan mampu menembus pasar ekspor melalui strategi pemasaran digital.
Dalam kegiatan tersebut, Pembina PENA Foundation Andi Permana turut hadir bersama para koordinator wilayah UMKM se-Kota Depok. Berbagai aspirasi dan kendala yang dihadapi pelaku UMKM dibahas dalam forum diskusi yang berlangsung dinamis dan menghasilkan sejumlah solusi konkret. (*)
