Jabaran.id – Dua siswa SMPN 13 Depok menorehkan prestasi membanggakan dalam Lomba Anyam Ketupat yang digelar dalam rangkaian perayaan Lebaran Kota Depok di Rumah Budaya Depok. Riska Arraya, siswi kelas VIII, berhasil meraih juara pertama, sementara Muhammad Guntur, siswa kelas IX, menyabet juara kedua. Prestasi ini menjadi yang kedua kalinya secara berturut-turut bagi SMPN 13 Depok dalam kompetisi tahunan tersebut.
Wakil Kesiswaan SMPN 13 Depok, Dewi Kusumowati, mengungkapkan bahwa sekolah mengirimkan tiga siswa untuk mengikuti lomba ini.
“Ketiga siswa tersebut sangat bersemangat dan mandiri. Meskipun berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, mereka sudah terbiasa membuat anyaman ketupat saat Lebaran,” jelas Dewi.
Riska Arraya, sang juara pertama, bahkan memiliki pengalaman lebih dalam membuat anyaman ketupat. Setiap hari, ia membantu neneknya membuat ketupat yang kemudian dijual ke pengepul dengan upah Rp60 per buah. Sedangkan di momen jelang lebaran dibayarnya Rp 100 per buah.
“Riska memang setiap hari membuat anyam ketupat membantu neneknya dan diberikan ke pengepul,” tambah Dewi.
Menjelang lomba, ketiga siswa tersebut menjalani pelatihan intensif untuk meningkatkan kecepatan dan ketelitian dalam menganyam. Hasilnya, dalam durasi 15 menit selama perlombaan, Riska berhasil menyelesaikan 12 anyaman ketupat, sementara Muhammad Guntur membuat sembilan anyaman. Satu peserta lainnya dari SMPN 13 Depok, Nindita, berhasil menyelesaikan empat anyaman.
Lomba Anyam Ketupat ini tidak hanya menjadi ajang untuk menguji keterampilan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan tradisi lokal yang kerap dilakukan masyarakat saat perayaan Idulfitri. Prestasi yang diraih siswa SMPN 13 Depok ini membuktikan bahwa keterampilan tradisional tetap relevan dan bisa menjadi sumber kebanggaan di kalangan generasi muda.
Dewi Kusumowati berharap, pencapaian ini dapat memotivasi siswa lain untuk terus mengasah kemampuan dan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi serupa.
“Ini menjadi bukti bahwa dengan semangat dan kerja keras, siapa pun bisa meraih prestasi,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok untuk mempertahankan nilai-nilai budaya sekaligus memberikan apresiasi kepada generasi muda yang turut serta melestarikan tradisi leluhur. Dengan prestasi ini, SMPN 13 Depok kembali meneguhkan reputasinya sebagai sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan non-akademik siswa. (*)