Jabaran.id – Dalam rangka memperingati Hari Sungai Sedunia yang jatuh pada 28 September 2025, SMPN 34 Depok menunjukkan komitmen nyata pelestarian lingkungan melalui serangkaian aksi bersih-bersih di bantaran Sungai Ciliwung. Aksi yang melibatkan para kader Adiwiyata sekolah ini dilaksanakan dalam dua gelombang, menghadirkan semangat gotong royong antara siswa, guru, dan komunitas peduli sungai.
Gelombang pertama aksi dilaksanakan pada Jumat, 26 September 2025, di sepanjang sepada sungai Ciliwung yang berdekatan dengan kawasan sekolah. Kemudian, pada Minggu, 27 September 2025, semangat kebersihan ini berlanjut dalam kolaborasi yang lebih luas. Para siswa bergabung dengan berbagai komunitas peduli Sungai Ciliwung dalam aksi berskala lebih besar yang berpusat di Dermaga Sahabat Sungai Ciliwung, Jalan Juanda.

Kepala SMPN 34 Depok, Siti Rohaya, yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Ia menyatakan bahwa partisipasi aktif siswa merupakan investasi berharga bagi masa depan ekosistem sungai.
“Melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh generasi yang peduli lingkungan dan terutama sungai agar terus lestari dan menjadi salah satu sumber kehidupan yang terjaga,” ujar Siti Rohaya, menekankan visi jangka panjang dari aksi nyata tersebut.
Partisipasi aktif SMPN 34 Depok ini tidak hanya sekadar memperingati hari besar lingkungan, tetapi juga merupakan implementasi dari program Adiwiyata yang diusung oleh sekolah.
“Program ini bertujuan menciptakan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” ucapnya.
Aksi bersih-bersih ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas-komunitas sungai yang telah lama bergerak di bidang konservasi Ciliwung. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas masyarakat ini dinilai sebagai formula yang efektif untuk menyebarkan virus cinta lingkungan, khususnya kepada generasi muda.
Dengan diikutsertakannya siswa langsung dalam aksi di lapangan, diharapkan nilai-nilai kepedulian tidak hanya menjadi teori di kelas, tetapi menjadi kebiasaan dan gaya hidup.
“Sungai Ciliwung, sebagai salah satu sungai utama yang melintasi kawasan Depok, memerlukan perhatian dan perawatan berkelanjutan dari semua elemen masyarakat untuk memulihkan ekosistem dan kejayaannya di masa lalu,” katanya. (*)
