Jabaran.id — Dalam upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan, SMA Lazuardi menggelar sebuah acara Festival Budaya. Ini adalah kegiatan yang juga bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam merayakan keberagaman budaya dan pemahaman mendalam akan sejarah dan warisan budaya Indonesia.
Kepala SMA Lazuardi, Verda Amalia mengatakan, tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah ‘Merah Putih Cultural Fusion’. Festival ini bukan hanya sebuah pertunjukan seni biasa, melainkan juga sebuah perayaan keberagaman budaya yang memadukan elemen-elemen khas dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan, untuk tujuan utama kegiatan ini adalah untuk merangsang rasa kecintaan terhadap tanah air dan meningkatkan pemahaman siswa akan sejarah budaya Indonesia.
“Melalui festival ini, kami ingin membuka mata generasi muda tentang kekayaan budaya Indonesia. Mereka tidak hanya diajak untuk menyaksikan, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang membangkitkan rasa kebersamaan dan kebanggaan akan identitas bangsa,” ujar Verda Amalia.
Kegiatan ini melibatkan seluruh tingkatan kelas dari X hingga XII, setiap kelas diberikan tanggung jawab untuk menggali dan menampilkan kekayaan budaya dari beberapa daerah di Indonesia dan dunia. Kelas X menampilkan seni dan budaya dari Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Lalu siswa kelas Xi, memperkenalkan seni dan budaya Aceh dan Jakarta. Sedangkan kelas XII, menampilkan seni dan budaya dari dua negara, yakni Jepang dan Belanda.
“Festival ini bukan hanya menjadi wadah bagi siswa untuk mengekspresikan bakat seni mereka, tetapi juga menggali dan memahami lebih dalam tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia,” tambah Verda.
Pentingnya keberagaman seni dan budaya juga tercermin dalam setiap detail acara. Setiap kelas menampilkan dongeng dan drama sejarah, hingga permainan tradisional yang membangkitkan semangat kebersamaan dari daerah yang menjadi temanya. Tak ketinggalan, tersedia pula stan kuliner yang menyajikan aneka hidangan lezat khas daerah.
Verda Amalia menegaskan bahwa festival ini bukan hanya berfokus pada aspek seni dan budaya semata, tetapi juga melibatkan kolaborasi antarmata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, dan proyek bahasa. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman seni yang mendalam, tetapi juga mendapatkan wawasan yang luas terkait aspek-aspek kultural dan sejarah yang mencirikan identitas bangsa.
“Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademis, tetapi juga paham dan mencintai keberagaman budaya bangsanya,” pungkas Verda.
Festival Budaya SMA Lazuardi menjadi bukti konkret bahwa pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kecintaan terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Dengan adanya acara seperti ini, harapannya adalah generasi muda dapat menjaga dan mewariskan kekayaan budaya Indonesia untuk masa depan yang lebih gemilang. (*)