Jabaran.id – STIE Manajemen Bisnis Indonesia (STIE MBI) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) yang berfokus pada pengembangan karir dosen serta peningkatan kualitas pendidikan tinggi di lingkungan kampus. Acara ini dihadiri oleh sejumlah akademisi, dosen, dan pengambil kebijakan, dengan tujuan untuk membahas berbagai tantangan serta peluang yang dihadapi oleh dosen dalam mengembangkan karir profesional mereka.
Acara FGD dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Andi Primafira, S.E., M.M., yang menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk memperkuat strategi pengembangan karir dosen, termasuk dalam peningkatan kualitas pengajaran dan evaluasi kinerja. Dr. Andi juga menekankan pentingnya forum ini sebagai langkah awal dalam menyusun rencana strategis yang dapat mendukung pertumbuhan profesional dosen, agar dapat lebih berkontribusi dalam dunia pendidikan tinggi.
Dalam sambutannya, Dr. Andi Primafira menyampaikan, acara ini bertujuan untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam pengembangan karir dosen, serta menyusun strategi strategis untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka.
“Kami berharap diskusi ini menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua dosen di lingkungan STIE MBI,” katanya.
Narasumber utama dalam FGD ini adalah Susilo Utomo, SE., M.Si., yang merupakan Asesor Beban Kerja Dosen (BKD). Sementara itu, keynote speaker acara ini adalah Ketua STIE MBI, Dr. H. Teguh Prajitno, S.E., M.M. Mereka membahas beberapa topik penting yang menjadi fokus diskusi, antara lain:
1. Peningkatan Kualitas Pengajaran
Diskusi ini menyoroti pentingnya strategi untuk meningkatkan kualitas pengajaran yang diberikan oleh dosen. Peningkatan kualitas ini perlu diselaraskan dengan aturan dan regulasi yang berlaku, agar dosen dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam proses pembelajaran.
2. Evaluasi dan Penilaian Kinerja Dosen
Salah satu isu yang mendapat perhatian adalah bagaimana cara yang efektif untuk mengevaluasi dan menilai kinerja dosen. Evaluasi ini dilakukan melalui pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) dan kelengkapan portofolio di Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (SISTER). Hal ini diharapkan dapat membantu dosen untuk terus memperbaiki dan mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang akademik.
3. Meningkatkan Minat Menulis di Kalangan Dosen
Selain itu, ada dorongan untuk meningkatkan minat dosen dalam menulis karya ilmiah. STIE MBI memberikan insentif kepada dosen yang aktif menulis di jurnal akademik, buku, atau publikasi lainnya. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi dosen untuk terus berkarya dan berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan.
Dr. Andi Primafira menambahkan, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang memiliki tugas utama untuk mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni.
“Oleh karena itu, dosen perlu memenuhi atribut yang sesuai, seperti memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), pangkat akademik, serta sertifikasi dosen sebagai bukti profesionalisme mereka,” ucapnya.
Menurutnya, untuk mencapai standar yang tinggi ini, perlu dilakukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai aturan dan regulasi yang berlaku bagi dosen. FGD ini menjadi wadah bagi dosen dan pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi secara mendalam tentang cara-cara meningkatkan kualitas dosen, sehingga mereka dapat menyongsong masa depan akademik yang lebih gemilang.
Acara yang diadakan di kampus STIE MBI, ini berjalan lancar dengan partisipasi aktif dari para peserta yang berasal dari kalangan dosen, pengambil kebijakan, dan akademisi lainnya. Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pengembangan karir dosen di STIE MBI ke depannya.
Sementara itu, Kaprodi S2 di STIE MBI, Dr. Marwan Effendi, SE, MM menuturkan, kampus yang berlokasi di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok tersebut sekarang ini juga ada Program Pasca Sarjana S2 Magister Manajemen. Sehingga, sekarang ini untuk lebih memaksimalkan pembelajarannya, diperlukan dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya. (*)
