Jabaran.id – Hasil Pilkada serentak 2024 mulai mengungkap peta politik baru di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat. Dari lima Sekretaris Daerah (Sekda) yang turut berlaga, tiga berhasil meraih kemenangan, sedangkan dua lainnya harus mengakui kekalahan. Lalu, bagaimana perjalanan mereka di kontestasi ini?
1. Eman Suherman Menaklukkan Petahana di Majalengka
Di Kabupaten Majalengka, Eman Suherman, yang maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Dena Muhamad Ramdhan, sukses mengungguli petahana. Didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM), pasangan nomor urut 1 ini meraih kemenangan dengan 441.570 suara, meninggalkan pesaingnya, pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko, yang hanya memperoleh 296.229 suara.
Kemenangan ini mencerminkan keberhasilan Eman dalam meyakinkan masyarakat bahwa ia mampu membawa perubahan. Sebagai seorang Sekda yang memahami birokrasi, Eman dinilai memiliki kemampuan untuk menjembatani aspirasi rakyat dengan kebijakan yang efektif.
2. Kemenangan Dian Rahmat Yanuar di Kuningan
Di Kabupaten Kuningan, Dian Rahmat Yanuar, yang berpasangan dengan Tuti Andriani, keluar sebagai pemenang. Pilkada Kuningan diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Dian-Tuti, Muhammad Ridho Suganda-Kamdan, dan Yanuar Prihatin-Udin Kusnaedin.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, pasangan Dian-Tuti memperoleh 211.961 suara, unggul dari pasangan Ridho-Kamdan dengan 196.853 suara, serta pasangan Yanuar-Udin yang hanya meraih 145.474 suara.
Keberhasilan ini mengukuhkan posisi Dian sebagai figur yang mampu menarik simpati masyarakat melalui visi dan program kerja yang ia tawarkan selama kampanye.
3. Supian Suri Menang Tipis di Kota Depok
Kemenangan Sekda lainnya diraih oleh Supian Suri di Kota Depok. Bersama Chandra Rahmansyah, ia unggul dalam kontestasi melawan pasangan petahana, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi.
Menurut hasil rekapitulasi KPU, Supian-Chandra memperoleh 451.785 suara, sementara Imam-Ririn mendapatkan 396.863 suara. Dengan selisih suara yang cukup signifikan, kemenangan Supian menjadi bukti kepercayaan masyarakat Depok terhadap visi perubahan yang ia tawarkan.
4. Kekalahan Ivan Dicksan di Kota Tasikmalaya
Berbeda dengan rekan-rekannya, Ivan Dicksan yang berpasangan dengan Dede Muharam di Kota Tasikmalaya harus puas berada di posisi kedua. Pasangan ini hanya meraih 83.046 suara, kalah telak dari pasangan Viman Alfarizi-Dicky Candra yang mendulang 193.225 suara.
Kota Tasikmalaya menjadi salah satu daerah dengan persaingan paling ketat, diikuti lima pasangan calon. Namun, hasil akhir menunjukkan dominasi pasangan Viman-Dicky yang berhasil merebut hati masyarakat melalui program-program yang dinilai lebih relevan.
5. Dikdik S. Nugrahawan Tersisih di Kota Cimahi
Di Kota Cimahi, Sekda Dikdik S. Nugrahawan yang berpasangan dengan Bagja Setiawan juga gagal memenangkan Pilkada. Pasangan ini meraih 100.673 suara, tertinggal dari pasangan Ngatiyana-Adhitia Yudisthira yang meraih 121.108 suara. Sementara itu, pasangan Bilal Insan Muhammad Priatna-A Maulana berada di posisi ketiga dengan 68.591 suara.
Kekalahan Dikdik menunjukkan bahwa persaingan politik di Kota Cimahi masih sangat dinamis, dengan kekuatan petahana Ngatiyana yang tetap solid. (*)