Jabaran.id – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan karakter siswa, SMPN 26 Depok menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) bagi seluruh guru dan tenaga kependidikan dari tanggal 10 – 13 September 2025. Kegiatan yang digelar secara intensif ini menghadirkan pembicara ahli dari Penggiat GSM Tangsel, Isharyadi, yang membawakan materi seputar pengembangan diri, motivasi, dan strategi pembelajaran berorientasi kebahagiaan.
Isharyadi, yang dikenal sebagai motivator dan instruktur profesional, menyampaikan pentingnya menumbuhkan rasa cinta dan kebahagiaan di sekolah dalam menjalankan profesi sebagai pendidik. Ia menekankan bahwa guru yang bahagia akan menciptakan energi positif yang mampu memengaruhi suasana belajar dan pertumbuhan karakter siswa.

Salah satu poin kunci yang disampaikan dalam pelatihan tersebut adalah pendekatan disiplin yang lebih manusiawi dan edukatif. Menurut Isharyadi, guru sebaiknya tidak memberikan punishment kepada siswa, melainkan lebih fokus pada pemberian reward. Namun, jika punishment harus diberikan, hal itu harus didasarkan pada kesepakatan bersama antara guru dan siswa.
“Jangan memberikan punishment ke siswa tetapi berikan rewardnya. Jika ingin memberikan punishment, harus berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dan siswa,” tegas Isharyadi.
Ia menambahkan, ketika terjadi pelanggaran atau hal tidak baik di kelas, pendekatan yang digunakan adalah restorasi justice—yaitu memberikan keadilan dengan membangun kesadaran dari dalam diri siswa.
Ia juga mengingatkan agar proses pendisiplinan tidak dilakukan di hadapan orang banyak.
“Semua dilakukan antara siswa dengan guru, berdua saja. Jangan dihukum yang terlihat oleh orang banyak atau siswa lainnya. Jangan mempermalukan siswa di depan siswa yang lainnya,” ujarnya.
Mempermalukan siswa di muka umum berisiko menyebabkan trauma yang dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologisnya.
Selain materi tentang pendekatan kepada siswa, pelatihan juga mengajak para guru untuk melakukan refleksi diri. Peserta diajak untuk mengenal dan menilai diri sendiri, sehingga mampu mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
“Hal apa yang mesti dilakukan dan apa yang mesti dikurangi,” jelas Isharyadi.
Tak hanya itu, guru juga diajak untuk membuat peta impian agar hidup lebih bergairah dan terarah. Melalui sesi berkelompok, mereka mendiskusikan alasan mendasar memilih profesi guru serta berbagi strategi untuk menjaga semangat dan komitmen dalam mengajar.
Kepala SMPN 26 Depok, Ahmad Sujai, menyambut positif pelaksanaan IHT ini. Ia berharap dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, para guru dapat menyerap ilmu dengan baik dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan mengundang narasumber dari ahlinya, maka diharapkan guru bisa menyerap ilmu yang lebih baik, dan bisa mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena materi yang disampaikan bisa berguna untuk menjalani profesi guru atau untuk kehidupan sehari-hari,” pungkas Ahmad Sujai.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mewujudkan SMPN 26 Depok sebagai sekolah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi tempat yang nyaman, inspiratif, dan penuh empati bagi seluruh warga sekolah. (*)
