Jabaran.id – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional atau UPN Veteran Jakarta edukasi siswa SMA 6 Depok tentang jenis bakteri penyebab kontaminasi makanan, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Kegiatan dengan skema Program Kemitraan Masyarakat-Dasar (PKM-D) di Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi ini diketuai Seftiwan Pratami Djasfar, M.Si., dengan anggota Meiskha Bahar, S.Si.,M.Si., Wilfadri Putra Jonesti, M.Si., dr. Fajriati Zulfa, MBiomed, dan dr. Yuni s. MBiomed, Sp.KKLP.
Selain itu dibantu tenaga pendidik Titik Yudianti, S.T., dan mahasiswa FK UPN Veteran Jakarta, yakni Despina Ginga Martha, Deanaz Irnidia, dan M. Rafi Fazhila.

Seftiwan Pratami Djasfar mengatakan, penyuluhan dengan peserta siswa di sekitar kampus UPN Veteran Jakarta, dan salah satu mitra adalah SMAN 6 Depok.
Sedangkan tema yang diusung, yakni ‘Peningkatan Pengetahuan Remaja terhadap Jenis Bakteri Penyebab Kontaminasi Makanan’.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada remaja mengenai bahaya kontaminasi bakteri pada makanan serta pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan,” kata Seftiwan.
Menurut Seftiwan, keamanan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama di kalangan remaja pada fase pertumbuhan dan perkembangan.
“Kurangnya pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri penyebab kontaminasi makanan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit bawaan makanan (foodborne diseases) yang sering kali tidak disadari dampaknya,” tutur Seftiwan.
Melalui penyuluhan ini, lanjut Seftiwan, Tim FK UPN Veteran Jakarta berupaya memberikan edukasi dan peningkatan pemahaman kepada remaja mengenai jenis-jenis bakteri patogen yang umum ditemukan sebagai kontaminan pada makanan, seperti Salmonella, Escherichia coli, Vibrio cholerae, dan lainnya.
“Edukasi disampaikan melalui pendekatan interaktif yang melibatkan pemateri Wilfadri Putri Jonesti, M.Si, dan dilanjutkan diskusi dengan peserta, dan melakukan pengamatan bakteri secara langsung dengan mikroskop,” papar Seftiwan.
Sebagai bentuk evaluasi dan pengukuran efektivitas kegiatan, dilakukan pre test sebelum kegiatan dimulai dan post-test setelah sesi edukasi selesai. Kata Seftiwan, pretest digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta, sementara post-test berfungsi untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah memperoleh informasi yang diberikan.
“Hasil evaluasi ini tidak hanya menjadi tolok ukur keberhasilan kegiatan, tetapi juga menjadi dasar untuk perbaikan metode edukasi di masa mendatang,” tandas Seftiwan.
