Jabaran.id – Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku bangsa, budaya, dan bahasa. Selain Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, Indonesia memiliki banyak bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu bagi masyarakat sesuai dengan suku masing-masing. Salah satu bahasa daerah yang menarik untuk dibahas adalah Bahasa Sunda, yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Sunda. Bahasa Sunda adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia.
Dengan sejarah yang kaya, variasi dialek yang menarik, dan peran penting dalam identitas budaya, Bahasa Sunda layak mendapat perhatian dan pelestarian yang serius.
Upaya bersama dari pemerintah, komunitas, dan individu dapat memastikan bahwa Bahasa Sunda terus hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi. Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang Bahasa Sunda yang dilansir AyoBandung melalui YouTube Catatan Media pada Kamis, 16 Mei 2024:
1. Bahasa Tertua di Indonesia
Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa tertua di Indonesia. Bahasa ini merupakan cabang dari bahasa Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Meskipun belum ada catatan pasti mengenai kapan Bahasa Sunda lahir, bahasa ini sudah digunakan dalam prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Kawali, Ciamis. Ini menunjukkan bahwa Bahasa Sunda memiliki sejarah panjang dan kaya.
2. Penutur Terbesar Ketiga di Indonesia
Bahasa Sunda umumnya dituturkan oleh masyarakat Suku Sunda. Besarnya populasi Suku Sunda menjadikan Bahasa Sunda memiliki penutur yang cukup banyak. Berdasarkan data hingga tahun 2018, ada sekitar 42 juta penduduk Indonesia yang berbicara dengan Bahasa Sunda, menjadikannya bahasa dengan penutur terbesar ketiga di Indonesia setelah Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Jika dilihat berdasarkan bahasa daerah, Bahasa Sunda menjadi yang terbesar kedua setelah Bahasa Jawa.
3. Memiliki Dua Dialek
Bahasa Sunda memiliki dua dialek utama, yaitu dialek ‘ha’ dan dialek ‘non-ha’. Perbedaan antara kedua dialek tersebut bisa mencapai 60 persen. Dialek ‘ha’ umumnya dituturkan oleh penduduk di wilayah Jawa Barat seperti Majalengka, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bekasi, Garut, Ciamis, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Karawang, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon. Dialek ini dianggap sebagai dialek standar Bahasa Sunda. Dialek ‘non-ha’ umumnya dituturkan oleh masyarakat di desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, serta daerah pesisir Utara. Dialek ini tidak merealisasikan bunyi ‘h’, misalnya ‘hujan’ menjadi ‘ujan’.
4. Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat
Bahasa Sunda merupakan bahasa asli Suku Sunda, namun tidak hanya dituturkan di Jawa Barat saja. Bahasa ini juga digunakan di berbagai daerah seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, hingga Sulawesi Tenggara. Persebaran penggunaan Bahasa Sunda mengikuti migrasi masyarakat Sunda. Berdasarkan hasil perhitungan dialektometri, Bahasa Sunda di Jawa Barat dengan Bahasa Sunda di daerah lain memiliki persentase perbedaan antara 51 persen hingga 80 persen.
5. Memiliki Aksara Sunda
Sama seperti Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga dilengkapi dengan aksara Sunda. Aksara Sunda ini termasuk dalam rumpun aksara Brahmi yang diturunkan dari aksara Pallawa melalui aksara Kawi. Oleh karena itu, aksara Sunda dan aksara Jawa berasal dari satu rumpun yang sama. Beberapa jenis aksara Sunda ini meliputi aksara ngalagena, aksara swara, aksara angka, aksara tanda baca, hingga aksara rarangken.
6. Jatidiri Suku Sunda
Bahasa Sunda bukan sekedar alat komunikasi, tetapi juga merupakan jatidiri masyarakat Suku Sunda. Menurut Profesor Dr. Mikihiro Moriyama dari Nanzan University, Nagoya, Jepang, Bahasa Sunda tidak dapat dipisahkan dari budaya Sunda itu sendiri. Hal ini menjadi ciri khas Suku Sunda dibanding suku-suku lain di Indonesia.
7. Upaya Pelestarian Terus Digencarkan
Upaya untuk melestarikan Bahasa Sunda terus dilakukan, salah satunya melalui pengajaran Bahasa Sunda di sekolah-sekolah. Bahkan, penerbit besar Balai Pustaka sejak periode 1920-an lebih banyak menerbitkan buku pengajaran Bahasa Sunda dibanding bahasa daerah lainnya. Bahasa Sunda merupakan warisan budaya yang kaya dan memiliki banyak fakta menarik yang patut diketahui.
Dengan memperhatikan fakta-fakta ini, jelas bahwa Bahasa Sunda memiliki nilai yang tinggi dan penting untuk dijaga dan dilestarikan. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar Bahasa Sunda tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia. (*)