HomePendidikanKolaborasi MGMP Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia SMK Kota Depok Gelar Workshop

Kolaborasi MGMP Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia SMK Kota Depok Gelar Workshop

Jabaran.id – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris dan MGMP Bahasa Indonesia untuk SMK Kota Depok telah menyelenggarakan Workshop berjudul ‘Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sejalan dengan Penguatan Kurikulum Merdeka demi membentuk Profil Pelajar Pancasila’. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari Sabtu hingga Senin, tanggal 9-11 September 2023.

Pembukaan acara ini dilakukan oleh Ketua MKKS SMK Kota Depok, Syafrudin Qomar. Dalam sambutannya, dia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya peningkatan kualitas pelatihan guru. Sebuah kolaborasi antara dua MGMP ini menunjukkan kesadaran bahwa, pada akarnya, kedua mata pelajaran tersebut memiliki fondasi yang sama, yaitu bahasa.

“Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan komunikasi antar MGMP, tetapi juga menjadi medium untuk saling bertukar ide. Dari sinilah inovasi-inovasi pembelajaran akan lahir,” ungkap Syafrudin.

Sementara itu, Pengawas Pembina SMK Kota Depok, Syaikhi mengatakan, kegiatan workshop tersebut tentunya akan sangat bermanfaat untuk guru, terutama dalam hal percepatan implementasi Kurikulum Merdeka. Karena, harus ada pelatihan dan pembinaan secara intensif, agar benar-benar bisa dilaksanakan secara baik dan tepat dalam penerapannya saat pembelajaran.

“Workshop seperti ini mendukung program dari KCD Wilayah II Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam implementasi Kurikulum Merdeka,” terangnya.

Workshop bahasa inggris 3

Sementara itu, Ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Kota Depok, Umi Fadhilah, menginformasikan bahwa workshop yang diadakan di Universitas Nusa Mandiri dihadiri oleh 81 guru, yang mewakili baik mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Materi workshop disampaikan oleh beliau sendiri dan Instruktur Nasional Kurikulum Merdeka, Ibu Ristanti Anistiya.

“Kami memutuskan berkolaborasi karena terdapat kesamaan dalam administrasi pembelajaran untuk kedua mata pelajaran. Meski kontennya berbeda, struktur administrasi pembelajarannya, seperti tujuan pembelajaran (TP), alur tujuan pembelajaran (ATP), dan modul ajar, memiliki kemiripan,” katanya.

“Sebagai contoh, Bahasa Indonesia menitikberatkan pada aspek sastra, sementara Bahasa Inggris menekankan empat kompetensi yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis,” tambahnya.

Tema utama yang ditekankan oleh Ibu Umi dalam materinya adalah integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam ‘Making Video Interactive for Teaching Learning Activity with AI’. Ia menyebut beberapa alat, seperti ChatGPT, Pictory AI, Studio.d-id.com, dan Gamma yang dapat dimanfaatkan guru untuk memperkaya bahan ajar mereka. Namun, Umi juga menekankan pentingnya teknologi sebagai pendukung, bukan pengganti proses pembelajaran.

Dalam konteks yang sama, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMK Kota Depok, Ibu Turmi Ngestiningsih, menyoroti pentingnya adaptabilitas guru terhadap perkembangan teknologi, khususnya AI.

“Sebagai profesi yang dinamis, guru harus terus berinovasi, memperbarui metode mengajar, serta materi pelajaran. Pendidikan harus berkembang seiring zaman,” pungkasnya. (*)

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here