HomeEntertaimentFilm A Business Proposal: Eksplorasi Baru dalam Adaptasi Drama Korea

Film A Business Proposal: Eksplorasi Baru dalam Adaptasi Drama Korea

Jabaran.id, – Film “A Business Proposal” adaptasi Indonesia menarik perhatian publik sejak dirilis pada 6 Februari 2025. Film ini, yang diangkat dari Webtoon “The Office Blind Date” karya Hae Hwa, membawa warna baru dalam industri perfilman Tanah Air dengan interpretasi unik dari sutradara Rako Prijanto. Dengan jajaran pemeran ternama seperti Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Abidzar Al-Ghifari, Indy Barends, Indro Warkop, Slamet Rahardjo, Fatih Unru, Willem Bevers, dan Yono Bakrie, film ini menghadirkan nuansa yang berbeda dari versi aslinya.

Berbeda dari ekspektasi sebagian besar penggemar serial drama Korea, film ini berani mengambil pendekatan sendiri dalam membangun karakter dan cerita. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keputusan Abidzar Al-Ghifari, pemeran Utama (versi Indonesia dari karakter Kang Tae-moo), untuk menciptakan karakternya sendiri bersama sutradara. Hal ini memicu perdebatan di kalangan penggemar, namun juga menunjukkan kebebasan dalam berkarya di industri film Indonesia.

“Saya hanya menonton satu episode dari serial aslinya, kemudian saya memutuskan untuk berhenti karena ingin membangun karakter saya sendiri,” ujar Abidzar Al-Ghifari dalam konferensi pers pada 13 Januari 2025.

Meskipun menuai kritik dari sebagian penggemar yang mengharapkan kesetiaan terhadap versi aslinya, film ini tetap berupaya memberikan pengalaman baru kepada penonton. Menurut rumah produksi Falcon Pictures, setiap seniman memiliki pendekatan berbeda dalam mendalami karakter, dan mereka menegaskan bahwa tidak ada niat buruk dalam keputusan kreatif ini.

- Advertisement -

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang segar dan relevan bagi penonton Indonesia, tanpa menghilangkan esensi cerita aslinya,” tulis Falcon Pictures dalam pernyataan resminya di media sosial.

Dari segi penayangan, film ini menghadapi tantangan berat dalam menarik jumlah penonton yang tinggi. Berdasarkan data dari Cinepoint, pada hari pertama penayangan, film ini memperoleh 6.900 penonton, angka yang relatif rendah dibandingkan dengan film lain yang tayang di periode yang sama. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para sineas yang terlibat untuk terus mempromosikan karya mereka.

Industri perfilman Indonesia semakin berkembang dengan hadirnya berbagai adaptasi dari karya internasional. “A Business Proposal” versi Indonesia adalah contoh nyata bahwa sineas lokal semakin berani dalam mengeksplorasi cerita dan karakter dengan gaya yang lebih mandiri. Kini, tantangannya adalah bagaimana membangun pemahaman bahwa adaptasi tidak harus selalu serupa dengan versi aslinya, tetapi bisa menjadi karya baru dengan nilai tersendiri.(*)

TERBARU

spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here