HomeJabarIni Antisipasi Dinkes Depok Untuk Cegah DBD

Ini Antisipasi Dinkes Depok Untuk Cegah DBD

Jabaran.id, Depok – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus melakukan beberapa angkah antisipatif dalam menghadapi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Upaya langkah tersebut seperti dengan mengingatkan kembali kepada lintas sektor (linsek), fasilitas kesehatan maupun masyarakat terkait upaya pencegahan dan juga pengendalian DBD di Kota Depok.

“Kami terus melakukan upaya untuk mengantisipasi penyakit DBD supaya kasusnya tidak meningkat,” ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati dilansir melalui laman resmi Pemkot Depok.

Mary menjelaskan, pihaknya pun mengingatkan terhadap para kader melalui Puskesmas setempat untuk lebih aktif lagi.

Seperti meningkatkan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) hingga Gerakan Satu Rumah Satu Jumantaik (G1R1Ji).

Selain itu, lanjut Mary, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Hal itu dengan melakukan pengurasan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember air.

“Lalu juga dengan menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi atau toren air,” ucapnya .

Kemudian, dengan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang mempunyai potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Selanjutnya yang dimaksud dengan plus yakni segala bentuk pencegahan lainnya.

“Seperti dengan menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu ketika tidur, dan juga menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah,” paparnya.

“Selain itu juga melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB), larvasidasi di wilayah masing-masing dengan pelaksanaan fighting fokus terhadap wilayah yang ditemukan kasus DBD. Prinsipnya pencegahan kasus DBD itu dengan memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus Dengue,” tambahnya.

Selain itu, Mary pun mengajak agar masyarakat terus mengaktifkan Kampung Bersih Bebas Jentik (Kampung Berbatik) pada setiap RW.

Itu dengan melakukan upaya intervensi G1R1J1, PSN, Pemasangan Ovitrap sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pencatatan pelaporan secara digital terintegrasi.

“Kampung berbatik pun terus dilakukan di RW lain di Kota Depok supaya upaya pencegahan DBD melalui Kampung Berbatik ini bisa optimal,” jelasnya.

Mary juga berharap dengan berbagai langkah yang dilakukan ini dapat meminimalisir kasus DBD di Kota Depok.

Tentu saja dengan kontribusi dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.

“Perlu dukungan dan juga kontribusi dari masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan juga tetap menjaga lingkungan,” jelasnya.

“Jangan lupa lapor kalau ada anggota keluarga yang terkena DBD kepada RT-RW untuk kemudian dilanjutkan ke Puskesmas supaya segera tertangani. Untuk diketahui kasus DBD di Kota Depok per 25 Januari 2024 ini tercatat ada 55 kasus,” pungkasnya. *

TERBARU

spot_img
spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here