Jabaran.id – Julio Gaseri (Jurnal Portofolio dan Gambar Berseri) jadi metode peningkatan literasi untuk siswa yang diterapkan guru SDN Bedahan 1, Deana Fitri Harneta. Ini pun menjadi video Best Practise yang menghantarkan Dea-sapaannya- menjadi juara 1 dalam lomba Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Inspiratif tingkat Kecamatan Sawangan dan menjadikannya lolos ke tahap Kota Depok.
Dea menjelaskan, penerapan peningkatan literasi dengan metode Julio Gaseri, yakni dengan mengajak siswa untuk membaca buku selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di dalam kelas di mulai.
“Setiap siswa tentunya diberikan ebebasan buku apa yang ingin mereka baca, namun melaporkannya terlebih dahulu, untuk dicatat dan didata. Buku yang dibaca seperti novel, cerpen, komik, ensikloperia, dan lain-lainnya,” ucapnya.
Dea melanjutkan, setelah selesai membaca, siswa diwajibkan untuk menulis bagian halaman terakhir yang mereka baca dari buku tersebut. Tulisan tersebut mereka masukan di jurnal membaca harian yang dipasang di dinding kelas dan di map portofolio mereka.
Dengan menerapkan motode ini, maka siswa ditargetkan dalam satu bulan ada satu buku yang mereka baca sampai habis dan memahami tentang isi dalam buku tersebut. Bahkan, ada juga pojok baca yang tentunya dibuat dengan kreativitas siswa.
“Jadi dalam empat minggu, siswa selalu menuliskan halaman terakhir yang membaca, sampai di akhir minggu ke-4, diharapkan siswa sudah sampai di halaman terakhir bacaannya,” terangnya.
Tidak berhenti disana, Dea juga menjelaskan, tentang pembiasaan lainnya di Julio Gaseri, yakni memberikan gambar berseri pada siswa 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar. Dimana, siswa mengamati gambar seri tersebut dan menceritakan makna dari gambar tersebut.
“Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengungkapkan apa yang mereka lihat, dan melatih kemampuan berbicara di depan umum. Hal ini akan membuat siswa terbiasa berbicara dan menambah kosakata mereka,” terangnya.
Dea menuturkan, tentunya untuk meningkatkan literasi siswa, diperlukan komitmen dari guru dan siswa, sehingga bisa diterapkan secara konsisten dalam kesehariannya. Serta, harus ada dukungan dari kepala sekolah dan terutama adalah orang tua siswa, yang juga membiasakan siswa untuk selalu membaca buku dan berkegiatan literasi lainnya.
“Banyak pihak yang harus terlibat untuk bisa menjaga dunia literasi siswa tetap terjaga. Serta ada juga komitmen dari pihak-pihak tersebut. Sehingga, bisa menciptakan siswa-siswa yang kaya akan literasi, sebagai bekal mereka kedepan nanti,” terangnya. (*)