HomePendidikanKemendikdasmen Ganti P5 dengan P7: Apa Perbedaan dan Implementasinya?

Kemendikdasmen Ganti P5 dengan P7: Apa Perbedaan dan Implementasinya?

Jabaran.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mengumumkan perubahan kebijakan dalam penguatan profil pelajar. Program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang selama ini menjadi bagian dari kurikulum akan digantikan dengan kebijakan baru bernama P7. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menyelaraskan keterampilan siswa dengan tantangan zaman yang semakin kompleks.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menjelaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan pengembangan konsep yang lebih luas. “Dimensi profil yang menjadi kompetensinya dikembangkan dari enam dimensi menjadi delapan dimensi dengan nama Profil Lulusan,” ujar Toni dalam keterangan resminya.

Meski beredar informasi bahwa P5 langsung digantikan oleh P7, Toni menegaskan bahwa penyebutan tersebut kurang tepat. “Perubahan yang dilakukan lebih kepada pengembangan dimensi, bukan sekadar pergantian nama,” tegasnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memastikan bahwa kebijakan baru ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Langkah ini diharapkan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan, terutama dalam penguatan karakter siswa dan relevansi pembelajaran dengan dunia nyata.

- Advertisement -

Apa Itu P5 dan P7?

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah program yang diluncurkan untuk memperkuat karakter siswa melalui pembelajaran berbasis proyek. Program ini berfokus pada enam dimensi kompetensi, yaitu:

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Bergotong royong
3. Bernalar kritis
4. Berkebinekaan global
5. Mandiri
6. Kreatif

Sementara itu, P7 merupakan pengembangan dari P5 dengan menambahkan dua dimensi baru, sehingga total menjadi delapan aspek utama. Kedelapan dimensi tersebut adalah:

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kewargaan
3. Penalaran kritis
4. Kreativitas
5. Kolaborasi
6. Kemandirian
7. Kesehatan
8. Komunikasi

Perbedaan mendasar antara P5 dan P7 terletak pada pendekatan implementasinya. Jika P5 dijalankan sebagai program co-kurikuler yang bersifat tematik, P7 akan diintegrasikan langsung ke dalam seluruh mata pelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan dunia kerja.

Mengapa P5 Dihapus?

Meski P5 dirancang dengan tujuan mulia, pelaksanaannya dinilai kurang efektif. Salah satu masalah utama adalah fokus program yang lebih mengarah pada seremoni daripada substansi. Banyak sekolah yang lebih sibuk menampilkan proyek P5 secara visual ketimbang mengedepankan proses pembelajaran yang mendalam.

Selain itu, persaingan antar-sekolah dalam menampilkan proyek P5 justru membuat program ini kehilangan esensinya.

Dengan adanya P7, Kemendikdasmen berharap pendekatan pembelajaran akan lebih berorientasi pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja dan kehidupan sosial. Dua dimensi baru, yaitu kesehatan dan komunikasi, ditambahkan untuk menjawab tantangan global seperti isu kesehatan mental dan kemampuan berinteraksi di era digital.

Bagaimana P7 Akan Diimplementasikan?

Penerapan P7 akan dimulai secara bertahap pada tahun ajaran 2025/2026. Untuk memastikan program ini berjalan efektif, Kemendikdasmen telah menyiapkan beberapa strategi utama, antara lain:

1. Pelatihan Guru

Guru akan diberikan pelatihan intensif untuk memahami kurikulum baru dan metode pembelajaran yang sesuai dengan P7.

2. Integrasi dalam Seluruh Mata Pelajaran

P7 tidak akan lagi menjadi program terpisah, melainkan diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran. Hal ini bertujuan agar penguatan karakter dan keterampilan siswa menjadi bagian dari proses belajar sehari-hari.

3. Kolaborasi dengan Masyarakat

Kemendikdasmen akan melibatkan masyarakat dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

4. Monitoring dan Evaluasi Berkala

Untuk memastikan keberhasilan program, Kemendikdasmen akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan implementasi P7.

TERBARU

spot_img

POPULER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here