Jabaran.id, Depok – Bercak putih pada anak apakah itu penyebabnya alergi atau hal lain. Saat ini ada beberapa yang melakukan konsultasi secara online, ini yang menjadi kendala.
Karena ketika konsultasi online hasil foto akan mempengaruhi keakuratan diagnosis. Jika mengalami bercak-bercak kulit ini melakukan konsultasi dokter spesialis anak maupun dokter spesialis kulit.
Menurut dr. Arieffah, Sp.DVE, penyebab dari bercak-bercak putih ini bervariasi, paling sering disebabkan karena alergi matahari, infeksi jamur, infeksi bakteri, ataupun bisa karena penyakit autoimun.
Berbicara tentang bercak putih atau biasa disebut dengan nama burasan biasanya punya resiko terpapar sinar matahari dalam insensitas yang cukup lama dengan sinar matahari yang saat itu cukup tinggi. Sedangkan untuk vitiligo itu ada tetapi frekuensi terjadinya lebih sedikit dari pada burasan.
Burasan bisa muncul karena paparan sinar matahari yang cukup lama, misalnya pada siang hari sampai dengan jam 4 sore merupakan jam rawan anak pulang sekolah atau ketika anak disekolah melakukan kegiatan olahraga, bisa juga aktivitas berenang.
“Ketika lebih teliti bercak vitiligo berwarna putih seperti cat tembok putih kapur, tetapi yang buras tidak seputih vitiligo dan seperti ada sisik-sisik halusnya,” ungkapnya.
Wanita yang berpraktek di Rumah Sakit (RS) Hermina Solo mengemukakan burasan sendiri bisa disembuhkan hanya sekedar alergi akibat matahari. Sehingga apabila penyebabnya dihentikan, diperbaiki terpapar sinar mataharinya dalam artian diberikan edukasi untuk orangtua dan anaknya misalnya jangan keluar pada jam tertentu, kalau keluar pakai payung ataupun menggunakan sunblock.
Kemudian nantinya akan diberikan krim anti alergi yang digunakan malam hari, tetapi untuk vitiligo relative lebih sulit perlu penanganan lebih lanjut. Tetapi memang kasus vitiligo jarang kali terjadi.
Berbeda dengan tanda lahir ada beberapa tanda lahir yang memang warnanya tidak seperti kebanyakan, tetapi bukan berarti lebih berbahaya ataupun menimbulkan sesuatu dikemudian hari. Hal itu wajar terjadi, bahkan ada tahi lalat yang warna putih.
“Untuk itu perlu konsultasi pada ahlinya sehingga kalau terjadi sesuatu sesuai dengan kondisi yang terjadi supaya penangannanya lebih tepat,” terang Arieffah.
Lebih lanjut, dokter yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin ini mengungkapkan jika burasan sering terjadi hampir 80 persen bercak putih yang saat ini banyak terjadi. Kalau pada buras dasar terjadinya proses alergi akibat terpapar sinar matahari. Jika saat diobati sudah sama dengan warna kulit yang lain.
Tetapi apabila tidak bisa menghindari penyebab terjadi buras harus dilakukan seperti harus ekstrakulikuler dijam tertentu akibatnya penyebab buras kembali muncul karena sel-sel alergi masih ada.
“Paling tidak moms sudah mengetahui hal apa aja yang perlu dilakukan karena sudah pernah mengalami,” lanjutnya.
Dokter yang berdomisili dikota Solo, Jawa Tengah ini mengatakan, basic perawatan kulit pada bayi dan anak-anak untuk mencegah terjadinya bercak putih adalah cleansing dan sunscreen. Kapan mulai membersihkan wajah bayi atau anak?
Banyak cleansing yang bersahabat dengan kulit anak yang tentunya berbeda dengan untuk kulit dewasa. Untuk masalah kulit tidak ada farmasi atau pabrik yang sebenarnya mengetahui reaksi alergi akan menjadi seperti apa yang mereka lakukan adalah meminimalisir dengan menggunakan bahan-bahan yang aman atau bersahabat.
Untuk itu, moms bisa membeli cleansing atau cleanser untuk kulit anak. Bahkan untuk sunscreen sudah ada untuk usia 6 bulan. Hanya saja moms harus membaca dengan teliti sunscreen atau sunblock untuk usia berapa. Tetapi memang kebanyakan banyak yang ditemukan sunscreen untuk usia mulai dari 3 tahun. Sunscreen wajah ada serta untuk badan juga ada dan supaya praktis sunscreen digunakan baik untuk wajah juga untuk badan. Jadi intinya sebagai orangtua harus mencoba masalah alergi atau tidak sifatnya individual.
Yang jelas memilih yang suitable untuk sesuai anak artinya sudah melakukan screening tahap awal memilih sesuai umur anak,” terangnya.
Wanita yang berasal dari Kota Bengawan ini menjelaskan, penggunaan sunscreen untuk bayi belum bisa dikatakan boleh atau tidak, tetapi belum ada paling muda untuk usia 6 bulan. Untuk perlindungan sunscreen usia dibawah 6 bulan menggunakan physical dalam artian menggunakan tudung atau payung.
Suncreen yang aman untuk bayi diatas 6 bulan atau anak physical sunscreen seperti payung, tudung. Kandungan bahan kimia tertentu yang aman didalam sunscreen physical seperti titanium dioxide dan zinc oxide tulisan dikemasan.
Tabir surya fisik bekerja memantulkan saja jadi tidak ada yang menyerap. Oleh sebab itu kandungan titanium dioxide dan zinc oxide termasuk dalam golongan physical sunscreen.
Bercak putih yang mengarah ke penyakit autoimun memiliki beberapa tanda. Bercak putih ini muncul secara umum tetapi memiliki gejala lainnya. Bercak putih pada autoimun identifikasi sudah berbeda dilihat dari riwayat keluarga.
“Secara fisik tidak muncul tetapi secara genetic muncul,” tegasnya.
Diakhir wawancaranya, dr. Arieffah, Sp.DVE berpesan moms jangan terlalu khawatir terhadap bercak putih, membaca itu baik tetapi sekiranya hanya akan menambah kekhawatiran mungkin lebih ditanyakan kepada dokter yang mungkin bisa menjawab.
Basic skincare yang perlu dilakukan membersihkan kulit dengan baik dan menggunakan sunscreen. Untuk beberapa anak yang memiliki kulit sensitive maka penggunaan pelembab disarankan.
“Jangan lupa makan sayur, karena sayur baik untuk kesehatan kulit,” tutupnya.(*)