Jabaran.id – Kelompok Kerja Guru (KKG) Bahasa Sunda Kecamatan Tapos menggelar ajang seni dan budaya Pasanggiri Anggana Sekar, sebuah perlombaan Kawih Sunda yang diikuti oleh 29 peserta dari SD negeri dan swasta se-Kecamatan Tapos. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Cimpaeun 1 dan bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam melestarikan seni dan budaya Sunda, terutama di kalangan generasi muda.
Dengan tema “Melalui Pergelaran Seni dan Budaya, Kita Kembangkan Semangat Masyarakat Beradat dan Berbudaya sebagai Identitas Bangsa Lewat Apresiasi yang Kreatif,” kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan kecintaan terhadap seni tradisional Sunda sejak dini. Ketua Panitia Pasanggiri Anggana Sekar Kecamatan Tapos, Euis Ratna Kurnia, menjelaskan pentingnya acara ini dalam membentuk sikap positif terhadap adat dan seni budaya.
“Kami ingin memotivasi para siswa untuk mencintai adat dan seni budaya Sunda. Melalui ajang ini, kami juga berharap kreativitas para pecinta seni semakin berkembang dalam menyajikan pergelaran yang menarik, sehingga nilai-nilai luhur budaya tetap terjaga,” jelas Euis.
Peserta yang ikut serta dalam lomba ini berasal dari siswa kelas III hingga kelas VI. Setiap sekolah mengirimkan satu wakil untuk membawakan salah satu dari empat lagu tradisional yang telah ditentukan, yaitu “Oray-orayan,” “Gumbira,” “Jalan-jalan,” dan “Resep Ngawih.” Setiap peserta diharapkan bisa membawakan lagu dengan baik, menonjolkan keindahan kawih Sunda yang sarat makna dan filosofi.
Tujuan dari perlombaan ini, selain untuk mempertahankan kebudayaan Sunda, juga untuk mengembangkan kreativitas generasi muda dalam berkarya di bidang seni dan budaya. Menurut Euis Ratna, pergelaran ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang seni.
“Dengan adanya Pasanggiri Anggana Sekar ini, kami berharap para siswa dapat lebih mengenal dan mencintai seni tradisional. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya kita yang kaya akan nilai-nilai luhur,” lanjut Euis.
Dalam proses penilaian, juri menitikberatkan pada beberapa aspek, seperti teknik, artistik, dan penampilan keseluruhan. Setiap peserta dinilai dari kemampuan mereka dalam membawakan lagu, termasuk ketepatan nada, penghayatan terhadap lagu, serta bagaimana mereka menyampaikan pesan budaya melalui seni musik. Juri yang terdiri dari para ahli seni budaya Sunda ini memastikan penilaian dilakukan secara objektif dan adil.
Pasanggiri Anggana Sekar bukan hanya sebuah ajang kompetisi, melainkan juga merupakan bentuk nyata dari upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh KKG Bahasa Sunda Kecamatan Tapos. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para siswa dapat semakin termotivasi untuk belajar dan mencintai budaya Sunda, serta membawa semangat ini ke lingkungan mereka.
Dengan terselenggaranya acara ini, Kecamatan Tapos menjadi salah satu pionir dalam memelihara warisan budaya Sunda di tingkat sekolah dasar. Lomba yang dipenuhi antusiasme dari para peserta dan penonton ini memberikan pesan bahwa meski di tengah modernisasi, budaya lokal tetap harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. (*)
Daftar Juara Pasanggiri Anggana Sekar Kecamatan Tapos
Juara 1 : Assyfa Annisatun Azzahra (SDN Sukatani 4)
Juara 2 : Shabrina Ufairah (SDN Tapos 5)
Juara 3 : Ammar Abdul Khalidz (SDIT Darunnajah)
Juara Harapan 1 : Anggun Cesafika Kirana (SDN Sukamaju 3)
Juara Harapan 2 : Shayna Mauris Anisa (SDN Cilangkap 1)
Juara Harapan 3 : Bintang Louisa Kalajukin (SDN Sukamaju Baru 2)