Jabaran.id – Konstelasi politik di Jawa Barat semakin menghangat menjelang Pilkada 2024. Beberapa nama-nama veteran kembali mencuat, memperlihatkan persaingan yang semakin ketat.
Salah satu nama yang kembali mencuat adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), yang diyakini akan menjadi salah satu kandidat kuat untuk merebut kursi Jabar 1. Mendapatkan dukungan dari dua partai besar, Partai Golkar dan Gerindra, memberikan kekuatan tambahan bagi RK dalam persaingan politik ini.
Namun, dukungan yang diterima oleh RK tidak luput dari sorotan, terutama dari para pendukung tokoh lainnya seperti Dedi Mulyadi, eks Bupati Purwakarta yang memiliki basis penggemar yang kuat di Jawa Barat.
Dalam politik di Indonesia, dukungan partai politik memiliki peran yang penting. Dukungan yang diberikan kepada RK oleh Partai Golkar dan Gerindra memberikan sinyal kuat akan potensi kemenangan RK dalam Pilkada 2024. Namun, hal ini tidak serta merta membuat langkah RK terjamin, mengingat peran dan pengaruh Dedi Mulyadi yang tidak boleh diabaikan.
Dedi Mulyadi, yang dikenal sebagai figur yang dekat dengan masyarakat dan memiliki pengaruh yang kuat, memiliki potensi untuk menjadi penantang serius bagi RK. Selain itu, popularitasnya di media sosial, terutama di platform YouTube dengan jumlah subscriber lebih dari 3 juta, menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi memiliki pengaruh yang signifikan di kalangan masyarakat.
Tentu saja, dalam menghadapi Dedi Mulyadi, RK harus mempertimbangkan secara serius dampak dari persaingan politik ini. Meskipun RK memiliki dukungan dari partai-partai besar, popularitas dan pengaruh Dedi Mulyadi di kalangan masyarakat Jawa Barat tidak boleh dianggap remeh.
Sebagai tokoh yang sangat mencintai budaya lokal dan dekat dengan masyarakat bawah, Dedi Mulyadi memiliki daya tarik tersendiri di mata masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan antara RK dan Dedi Mulyadi dalam Pilkada 2024 nanti akan menjadi pertarungan yang menarik dan sulit diprediksi.
Ketika ditanya siapa yang akan unggul dalam pertarungan antara RK dan Dedi Mulyadi dalam Pilkada 2024, jawabannya hanya bisa ditentukan oleh masyarakat Jawa Barat sendiri. (*)