Jabaran.id – Meski telah diperkuat oleh bintang sepak bola ternama, Lionel Messi, Paris Saint-Germain (PSG) masih belum mampu berkilau di pentas Eropa. Neymar, sahabat baik Messi, dengan berat hati menyatakan bahwa masa mereka di PSG mirip seperti “hidup di neraka.”
Pada 2021, dunia sepak bola disergap kabar mengejutkan ketika Messi memutuskan untuk meninggalkan Barcelona, rumahnya selama dua dekade, dan bergabung dengan Neymar di PSG. Keduanya, bersama dengan Kylian Mbappe, menjadi trisula serangan maut yang diharapkan mampu membawa PSG meraih gelar Liga Champions, sebuah prestasi yang selama ini mengelak dari genggaman mereka.
Namun, harapan tinggi itu terbelah ketika Les Parisiens, julukan PSG, justru dua kali berturut-turut tersingkir di babak 16 besar. Kekecewaan pun memuncak di kalangan suporter. Messi dan Neymar, sebagai figur sentral tim, mendapat bagian terbesar dari kritik yang mendera.
Sebagai akibat dari situasi yang memanas ini, Messi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan PSG dan memilih untuk bergabung dengan Inter Miami. Tak lama setelahnya, Neymar pun meninggalkan Paris untuk mencari tantangan baru di Liga Arab Saudi, berseragam Al Hilal.
“Aku bersyukur Messi merasakan kebahagiaan ketika memenangi Piala Dunia 2022 bersama timnas Argentina,” ungkap Neymar.
Menurutnya, kritik pedas terhadap Messi sangat tidak proporsional dengan dedikasi dan kontribusi sang pemain.
“Aku merasa campur aduk dengan apa yang dialami Messi di PSG. Di satu sisi, dia merasakan kebahagiaan tak terhingga bersama Argentina, meraih trofi demi trofi. Namun di PSG, dia, seperti juga aku, seolah hidup dalam tekanan yang begitu berat, seperti di neraka,” cerita Neymar dalam wawancara dengan O Globo.
“Kami datang ke PSG dengan satu misi: membuat sejarah dan menjadi juara. Namun, sayangnya kami gagal mewujudkan mimpi tersebut,” ucapnya dengan sedih.
Dia juga menegaskan bahwa Messi, dengan semua prestasinya, tidak layak mendapatkan perlakuan buruk dari penggemar sepak bola.
“Lionel adalah pemain yang selalu berlatih dengan keras, yang selalu berjuang. Dia selalu menuntut yang terbaik dari dirinya, dan itulah sebabnya dia tidak pantas mendapatkan kritik semacam itu,” katanya.
“Namun, aku senang Messi mendapat pengakuan melalui Piala Dunia. Seperti yang dia bilang, untuk satu kali ini, sepakbola telah memberi keadilan. Messi benar-benar pantas mendapatkannya,” tambahnya. (*)