Jabaran.id – Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan peningkatan produksi padi menjadi 816.860 ton gabah kering panen (GKP) pada tahun 2025. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 796.019 ton GKP, meskipun sempat dilanda musim kemarau panjang. Pemerintah setempat optimistis target ini dapat tercapai dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan sawah seluas 46.816 hektare, termasuk 11.240 hektare lahan tadah hujan yang tersebar di 42 kecamatan.
Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Ardhy Firdian menjelaskan bahwa peningkatan produksi didukung oleh prediksi cuaca yang menguntungkan. Tahun 2025 diproyeksikan mengalami kemarau basah, di mana hujan masih turun meskipun intensitasnya berkurang. Kondisi ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan air untuk irigasi, sehingga lahan pertanian tetap produktif.
“Optimisme kami didasarkan pada laporan BMKG yang menyatakan tahun ini termasuk kemarau basah. Jika hujan masih bertahan hingga Juni, maka lahan pertanian dapat dioptimalkan dengan baik,” ujar Ardhy di Garut.
Hingga April 2025, produksi padi di Garut telah mencapai 325.272 ton GKP, dengan rincian 78.308 ton pada Januari, 94.086 ton pada Februari, 88.530 ton pada Maret, dan 64.348 ton pada April. Capaian ini menjadi modal awal untuk memenuhi target tahunan.
Untuk mendorong produktivitas, Pemerintah Kabupaten Garut menerapkan sejumlah program, antara lain penyediaan bantuan benih unggul, pompa air, dan perbaikan sistem irigasi perpompaan. Selain itu, dilakukan optimalisasi lahan melalui intensifikasi pertanian guna meningkatkan indeks pertanaman.
Peningkatan target produksi padi setiap tahun menjadi komitmen Pemkab Garut dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Jika tahun 2024 produksi melebihi target (665.565 ton GKP) dengan realisasi 796.019 ton, maka tahun 2025 diharapkan dapat kembali mencatatkan pertumbuhan signifikan. Dengan dukungan cuaca yang relatif stabil dan program intensifikasi pertanian, Garut berpotensi menjadi salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat. (*)
