Jabaran.id – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, serta pihak berwenang dari Meksiko dan Nikaragua mengutuk keras percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico. Mereka juga berharap agar Fico segera pulih dari luka-lukanya.

“Berita buruk dari #Slovakia. Kami mengutuk tindakan kekerasan seperti itu dan berharap Perdana Menteri Robert Fico segera pulih sepenuhnya. Duka kami bersama keluarganya dan rakyat Slovakia,” tulis Sekjen WHO di akun X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada Rabu.

Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Wakil Presiden Rosario Murillo turut mengutuk percobaan pembunuhan tersebut melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Presiden Slovakia Zuzana Caputova. Mereka menyebut tindakan itu sebagai aksi terorisme yang bertujuan untuk “membungkam” kebebasan berpendapat dan pengambilan keputusan secara mandiri.

“Kami menyampaikan kepada Anda solidaritas kami dan menegaskan kembali penolakan mutlak kami terhadap upaya kekerasan untuk membungkam suara dan tujuan masyarakat serta pemerintah, yang secara berdaulat berhak mengambil keputusan sendiri,” tulis Ortega dan Murillo dalam surat tersebut.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Meksiko juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam kekerasan terhadap Fico.

“Kementerian Luar Negeri mengutuk serangan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, menegaskan kembali penolakan kami terhadap segala jenis kekerasan. Kami berharap dia cepat pulih,” demikian pernyataan yang dirilis di X.

Perdana Menteri Robert Fico ditembak pada Rabu saat menghadiri rapat lapangan pemerintah di kota Handlova, sekitar 190 kilometer timur laut Bratislava. Fico segera dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak di perut dan dada. Media Slovakia melaporkan bahwa Fico sempat mengalami koma selama 24 jam setelah menjalani operasi.

Wakil Perdana Menteri Slovakia sekaligus Menteri Lingkungan Hidup, Tomas Taraba, menyampaikan kepada BBC bahwa Fico “tidak berada dalam situasi yang mengancam nyawa saat ini,” dan menambahkan bahwa ia yakin perdana menteri “akan bertahan” pada akhirnya.

Pelaku percobaan pembunuhan tersebut diidentifikasi sebagai Juraj Centula, seorang penulis dan pendiri klub literasi berusia 71 tahun. Centula menggunakan senjata laras pendek yang terdaftar secara sah dan melepaskan lima tembakan ke arah Fico sebelum akhirnya ditahan di tempat kejadian. Menurut Kementerian Dalam Negeri Slovakia, serangan tersebut bermotif politik.

Fico dikenal dengan sikap kerasnya menolak keanggotaan Ukraina di NATO serta penolakan terhadap pasokan militer ke Kiev. Dia berpendapat bahwa tindakan tersebut akan mengarah pada “perang dunia ketiga”. Pada awal Mei, Fico juga mengkritik pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang kemungkinan penempatan tentara Eropa di Ukraina, dengan menegaskan bahwa Bratislava tidak akan melakukan hal tersebut karena hanya akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut. Ia juga menegaskan bahwa Slovakia tidak tertarik menjadikan Rusia sebagai musuh.

Dengan adanya dukungan internasional dan pengutukan terhadap kekerasan ini, diharapkan situasi di Slovakia dapat segera stabil dan Perdana Menteri Robert Fico dapat segera pulih untuk kembali menjalankan tugas-tugasnya. (*)